kugapai sinar keemasan mentari
Sebagai tinta pena... Lembar pertama kutuang Nama indahMu. sebagai puji dan rayuan pada sang khaliq....
Ku 'diam' sejenak... berjumpa sedih yang melintas dimata.
Tiap sudut angan kutoleh satu persatu...ada senyum yang permisi pergi...lalu datang tawa membawa tangis sang lara....
Ku tulis dilembaran kedua.
Aku lelah dengan semua itu...
Kutinggalkan 'diam' dan berlalu
Ku terbangkan imajinasi baru... Kubasuh wajah dengan air wudhu.
Kugapai tenang yang jauh meninggalkan ku....hingga ku titipkan segala resahku...
Kutinggalkan imajinasi saat itu
Dan ku naiki tangga angan yang lain....
Kutebarkan senyum ditiap pintu angan...disini kutulis kembali.
Tentang harapan yang belum terpenuhi...lewat mimpi yang belum sempurna.
Kucoret tuk kesekian kali lembaran itu.
Hingga hadirkan senyum yang ringan...
Entah rasa apa yang tertinggal.
Saat tulisan ini terhenti....
Berandai dengan waktu yang kian menjauh....
Berlari mengejar hari yang terus berganti....
Mengulang mimpi atau terjaga mengejar mimpi....
Kembali kutulis dengan helaan nafas panjang.
Mungkin masih ada jarak antara aku dan waktu yang tersisa...
Atau ada sisi ruang yang hampa.
Penat mulai menghampiri petualangan ini...tak terasa
detik merubah menit seiring lajunya jam berganti hari.
Akhirnya aku terdampar dalam sajadah panjang ... peluluh kerasnya hati...lalainya jiwa dan segala gundahku selama ini.
Kembali kutulis lembaran terakhir
Sebuah goresan sederhana ini.
PadaMu kuserahkan semua resah
Comments
Post a Comment