Skip to main content

Dilema

     Entah berapa kali pintu angan  menutupi pikiranku....
Terbentur sekat tebal yang sulit kutembus,hanya batas angan yang mulai menghilang, karena jemu.
Tiada lagi kudapati ketenangan....

Hanya umpama dan umpama yang bisa kukatakan,sebagai tempat kekesalan....
Berapa kali waktu terhempas antara keluh kesah tak menentu....
Berapa kali ketidak berdayaan bersembunyi di wajah kasihan... Dan berapa lama lemah itu menguasai ranting amarah.... berpagar angkuh dan serapah,
Akankah terkikis bagai air melawan karang lautan....
Bergulir pecah dan bergulung lagi.
Atau hanya mimpi tanpa inspirasi yang tak bertepi.

.............biarlah...........

Dilema ini menjadi penengah antara kasihan dan lemah.
Mengajak ketidakberdayaan berpaling dari amarah.....
Bersenandung kecil tentang hati yang tertahan...
Bernafas panjang membuang keegoisan....
Berteriak pelan hingga tak seorangpun mendengar......
Bersembunyi didepan prasangka  berlari menjauh tanpa tau kemana.

..............biarlah..............

Dilema pergi mencari jalan sendiri.
Tanpa hantaran yang menghiasi.
Kemana berlabuh, kuharap menjauh.....
Dimana berhenti,kuharap tak disini.... seandainya bertemu,kuingin cepat berlalu.
Dan seandainya hadir dalam mimpi,kuingin segera berganti pagi.


Sungguh DILEMA tak tau arti kedatanganmu.........
Biarlah berlalu membawa jawaban sang waktu.

Comments

Kiriman Terpopuler