Teriknya siang tiada lagi terasa...
Berkemingpun banyak teralihkan walau sebatas pandang....
Bersama lalumu tadi pagi tanpa suara,begitu kecewa sampai tanpa pesan dan doa....
Teriknya tertutup mendung... Walau sesekali sinarnya melintas diantara siang.
Ku sapa lewat angin kau terdiam,...
Ku tanya lewat senyum,tiada jawab....
Hingga gundahku bersamamu.
Teriknya pudarkan siang,lewat gerimis yang terbawa hembusan angin......walau sinarnya masih redup terasakan.
Kuingat rasamu dalam hati....terbawa pergi,saat keinginan tiada terpenuhi.
dalam kabar tiada terjawab....
Dalam canda tanpa ekspresi.
Mungkin kecewa belumlah sirna, atau marah yang belum mereda....
Teriknya meredup bersama waktu tinggalkan siang.....
Kusabar menuggu jawab dari tiap tanya saat itu.
Hingga berkurang kecewamu diantara kesorean yang menunggu.
Bersama kepulanganmu,kuingin senyum menghapus kecewa.....dan
Merubah amarah hanya sebuah cerita....
Bersama terik yang berubah senja.....kuingin kau pulang dengan bahagia.
Nice
ReplyDeleteterimakasih atas kunjungannya, silahkan judul yang lain, dan semoga puisi ini dapat bermanfaat, Aamiin
Delete