Ada kalanya diam itu diperlukan...entah sebagai instrospeksi diri ...
Sebagai peluang berfikir....atau ungkapan rasa yang tidak me.ngenakan...umpama kecewa.
Diam bisa juga tidak setuju atau malas berfikir.
Diam untuk ketenangan atau ingin sendiri.
Sebagai peluang berfikir....atau ungkapan rasa yang tidak me.ngenakan...umpama kecewa.
Diam bisa juga tidak setuju atau malas berfikir.
Diam untuk ketenangan atau ingin sendiri.
Berbeda lagi dengan diam karena takut....bingung....atau memang diam pasif...
Dan masih banyak lagi diam yang bisa diartikan luas.
Tergantung dari segi positif atau negatifnya menilai diam.
Setidaknya kita perlu juga diam jika diperlukan.
Diam bagai Petapa
Hanya kesunyian yang tercipta diantara rasa....
Lamunan jauh menemani perjalanan diamku....
Entah apa yang akan terjadi saat fikiran dan hati mulai tersekat oleh diam....
Diamku memang sengaja kucipta
Diamku bukan kosong....
Diamku bukan kecewa....
Diamku bukan gundah gulana.
Diamku menghadirkan inspirasi yang kuharap...... menyeruak batas pemikiran.
Dan tangan inipun mulai mengikuti arah pena kemana......
Diam....
Smoga hadirkan senyum untuk semua.
Smoga hadirkan senyum untuk semua.
Comments
Post a Comment