Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2018

Dirimu

Kau berdiri....... Paras ayumu menatap langit..... Jauh menerawang angan yang ingin kau hinggapi. Sesekali angin memainkan rambut hitammu, yang manja bergerai.... Seakan semesta berpihak padamu. Menemani cinta berlabuh diatas panorama...... Mata Indah bersanding senyum sendiri tanpa tau arti sebuah Sunggingan........ Aroma bahagia bersinggah dihati saat itu...... Bulir bulir bunga tíada hirau akan wanginya....... Terpaku dalam pandang siapa  gerangan. Entah apa yang ada dibenakmu, tersampaikan pada awankah..... Hingga senyum itu begitu molek  tergantung disudut langit..... Entah apa yang ada dipikiranmu, terbacakah pada kolam kecil yang membiaskan tubuhmu......hingga merona pipimu,tersipu malu. Entah apa yang akan terdengar dari bibirmu,bisikan anginkah yang membawa cinta diujung rasa.....hingga debaran jantung bagai irama. Entah apa yang akan terjadi, andai bahasa isyarat tiada dimengerti..... Bersama rangkaian kalimat indah yang belum terucap......hingga ...

Melukis kisah

Kumpulan kisah kulukis tipis dilangit malam..... Hitamnya malam dikesunyian sebagai dasar lukisan ini..... Sedikit warna merah jingga keemasan sebagai goresan awal sang rembulan.....membiaskan air pantai kala itu. Hijau menghitam kutuang seumpama bayang syiur yang menari bersama angin........ Ada kerinduan yang mendalam. Sedikit buih memutih luas terbentang........ terpadu indah dalam biasan sinar  rembulan...........,kulukis sebuah keromantisan. bersanding nyanyian air yang pecah ditepi pantai, kucipta sang kekasih...............ada namamu. Kembali kutuang warna lain dibahu malam....... Sosok yang mungkin hanya dalam mimpi, menghampiri tanpa suara. Kugores keberadaanmu samar, walau sebuah bayangan........ Putih bersinar.......diantara warna warni yang hitam. Kutuang warna biru bersama awan...... merubah warna langit yang gelap kala itu...... Ku poles rembulan dengan kuning kemerahan berganti pagi......... Bayang nyiurpun kutambahkan hijau muda diantara dau...

Bayangan

Bayangan. Kau mengikuti kemana arah tujuan.......sejenak kuterhenti kau pun terhenti....... Kulangkahkan lagi kaki ini, bersama gelengan kepala yang melirikmu sembari tersenyum...... Kaupun mengikuti. Bayangan. Kadang kau dibelakang bagai ajudan....... seakan menjagaku walau aku tiada tahu dirimu Kadang mendahului saling menyusul........ seakan penunjuk jalan tanpa tujuan, Walau akulah sebenarnya langkah itu. Kadang kau singgah  diatas kepala..... Ingin kusapa dan bertanya..... tapi kau terdiam tanpa kata ..... tanpa bahasa selamanya. Bayangan. Sesekali kau disampingku diantara kanan ataupun sebelah kiri..... Bagai seorang pendamping..... Tapi tiada bisa kupeluk ataupun bersandar manja. Bayangan. Saat aku menggeleng ,kaupun menggelengkan kepala......seakan mengerti apa mauku....... Tapi tiada bisa kugapai walau hanya sedikit saja. Bayangan. Kucoba lambaikan tangan , kaupun  membalasnya.......seiring sejalan seakan sama. Tapi tiada bisa ku genggam tangan ...

Dzikir

Butiran biji tasbeh bergulir satu demi satu,kusebut AsmaMu....  pelan dan terpejam,mata batin ini melewati ruas jemari.......antara telunjuk dan ibu jari. Hening yang tercipta kian larut dalam bahasa kalbu......antara Engkau dan aku. Ya Robby..... Kata-kata ini kususun indah hanya untukMu..... Rayuan....pujian.....tentang Asma MuliaMu..... dengan berjuta pengaduan yang Engkau ketahui. Ya Robby........ Bahasa hati ini Kusampaikan dengan keikhlasan dan kerendahan seorang hamba yang hanya mengharap RidhoMu. Ya Robby...... Kalimat ini kurangkai terus menerus penuh ketulusan .......dengan sepenuh hati dan kepasrahan jiwa.... Tiada Tuhan selain Allah... Zat Yang Maha Satu. Ya Robby........ Kalimat ini kuhembuskan dalam stiap tarikan nafas.....penuh syukur dan  kekhusyukan. Allah Maha Besar....berulang dan berulang..... Hingga tenggelam dalam diam yang berisikan. Ya Robby....... Kalimat ini haturkan dalam dzikir panjangku,menembus ruang hampa diantara kesadaran.... ...

Berlalu tanpa kata

Teriknya siang tiada lagi terasa... Berkemingpun banyak teralihkan walau sebatas pandang.... Bersama lalumu tadi pagi tanpa suara,begitu kecewa sampai tanpa pesan dan doa.... Teriknya tertutup mendung... Walau sesekali sinarnya melintas diantara siang. Ku sapa lewat angin kau terdiam,... Ku tanya lewat senyum,tiada jawab.... Hingga gundahku bersamamu. Teriknya pudarkan siang,lewat gerimis yang terbawa hembusan angin......walau sinarnya masih  redup terasakan. Kuingat rasamu dalam hati....terbawa pergi,saat keinginan tiada terpenuhi. dalam kabar tiada terjawab.... Dalam canda tanpa ekspresi. Mungkin kecewa belumlah sirna, atau marah yang belum mereda.... Teriknya meredup bersama waktu tinggalkan siang..... Kusabar menuggu jawab dari tiap tanya saat itu. Hingga berkurang kecewamu diantara kesorean yang menunggu. Bersama kepulanganmu,kuingin senyum menghapus kecewa.....dan Merubah amarah hanya sebuah cerita.... Bersama terik yang berubah senja.....kuingin kau pulang d...

Tiada tulisan

Sore ini tiada tulisan.... Mungkin hati ini menjadi beku..... Angan tak ada selembarpun yang lewat.....hanya diam tanpa tau mainkan pikiran. Imajinasi biasa ku undang,hampa tiada yang melintas. Sore ini telah Kau tunjukkan lagi kebesaran Mu..... Saat kabar duka merayap diantara pendengaran....... Terselip wajah bundanya yang menangis histeris....meratapi kepergian anak semata wayangnya.... Hatinya tiada percaya,meronta dan kian terjebak dalam halusinasi ..... Kata tiada lagi dimengerti...... Ucap bagai layang yang tanggal dari benang.......tiada tau arahnya. Mata seakan jauh mengiba....tanpa tau tatapan kemana. Sungguh tergoncang jiwanya.... Sore ini tiada yang dapat kutulis.... Pena enggan berjalan saat kuayunkan jemari ini ......... Berlalu pergi sunyiku,beriring hati yang beraneka rasa tak menentu. Hanya diam dalam kekosongan yang begitu dalam.......... bila mengingat kematian.

Bahagiaku

Melihatmu tersenyum bagai tersiram hujan kasih dimusim kemarau..... Yang dulu gersang oleh tetesan air.kini basah tercurah diujung pengharapan. Bukan waktu yang singkat..... bukan ujian yang ringan. Berteman tangis yang tersembunyi Menggengam sabar seiring tawakal. Menggapai Ridho Ilahi yang tiada kunjung berhenti.... Mungkin semua surat yang kukirim berkalimat doa, telah sampai di tangan kuasaNya.... Hingga Kau balas dengan sebuah jawaban.... kebahagiaan... Hingga Kau IYAkan apa yang jadi pintaku. Melihatmu semangat.bagai dahaga yang terteguk minuman......segar dan melegakan....hingga tiada ingin ku lihat masa itu datang. Melihatmu beraksi.... bagai tulang yang remuk bangkit kembali.... Tercabik, terkoyak, menyambung kembali......hingga tak ingin hati ini bersanding tangis yang berkepanjangan.... melihatmu dulu sulit terbayangkan. Melihatmu sehat menyenangkan.... Seakan matipun hidup kembali, mengalir terisi harapan baru ditengah usia mudamu....hingga tiada ingin kutole...

Aku dan rangrang

Kutanya sebab engkau hadir..... Bersama celoteh manja gesekan daun yang sesekali menerbangkan tubuh mungilmu. Biarkan merayap didahan yang sempit lalu memutar dibatang lain. Begitu seterusnya dalam hitungan  hari yang kian berkembang...... Kutanya sebab engkau datang...... Dengan segerombol benalu mulai menguasai segalanya......,menjajah semua..... Sesekali membuat berdiri bulu kuduk ini....bertatap pandang. Kutanya sebab engkau berkelana... Jauh disana dalam keberadaanmu yang tiada mungkin berjalan..... Sampai disini ada kerajaanmu tercipta tanpa beban. Kutanya sebab engkau singgah..... Saat suasana kian terpuruk. Melalui jembatan panjang yang tiada kuharapkan. Hingga tak seorangpun mendekat diantara kerumunan mu. Kutanya sebab engkau pindah...... Diantara rasa....sukamu dan dukaku sesaat dipersimpangan. Tiada tega menghardik mu pergi.... Tiada bisa mengajak mu kompromi........dan tiada berdaya akan semua. Kutanya sebab engkau kemari..... Diantara senyum kejut ya...

Mencari kebaikan

Tak harus jauh kau berjalan....... Tak harus kencang kau berlari...... Tak harus kau alihkan pandang...... Dan tak harus dari orang lain..... Kalau keRidhoanNya tinggal disini......... Kalau restuNya tinggal memohon. Tak akan pernah ada kemuliaan diluar sana, seberapa lama kau berjalan.......kalau kemuliaan seorang ibu disini, kau lalaikan. Seberapa jauh kau berlari, Mengejar kebahagiaan.....tiada kan terdapat,kalau hati seorang ibu tersakiti dan belum termaafkan. Seberapa jauh kau tatap pandang sekitar,dengan segala kepunyaan......kalau tatapan teduh seorang ibu,tiada kau hiraukan. Seberapa jauh langkahmu mencari restu samesta.......kalau restu seorang ibu tiada pernah kau jemput diantara kedua kakinya. Seberapa tinggi ilmu yang kau raih diluar sana dengan segala kehormatan.......kalau tiada punya rasa terimakasih padanya. Seberapa berat pengorbananmu didunia akan tiada guna....... Kàlau kau menyiakan dan  melupakan jasa seorang ibu yang tiada balas. Seberapa b...

Perjalanan rohani

       Kalam Ilahi bergema merdu mengalir tiap nadi,melewati gersangnya hati........ Bahasa khasnya menggetarkan sanubari.....bahkan sampai meneteskan air mata. Langkah pencari nafkahpun terjaga,sembari rehatkan raga...... berhamburan menuju rumah suci. Bersihkan diri penuhi panggilan Ilahi....... Kemudian, Suara adzan berkumandang merdu, Seiring para penjaga hati berlalu pergi....datang dan pulang. Penuhi kewajiban diri diantara kesibukan dunia yang melalaikan...... Sejenak biarkan ketenangan hati  mengajak raga melabuhi rohani.... Sejenak biarkan kalbu ini terlembutkan dengan bahasa Tuhan....tersejukan dengan kalimat indah,...... Segala puji bagiNya seru sekalian alam Berdzikir mengingat sang Khaliq. hingga terkumpul dalam sujud bersama satu niat satu tujuan. Lillahi ta'ala. Lalu, muadzim melantunkan Khomad, yang semakin membangkitkan tubuh ini berkiblat dikaki kuasaMu....... Allahuakbar..... Allah Maha Besar. AsmaMu terangkai ind...

BerAndai lagi

Anakku, Bila waktu ini aku menulis,kuingin kau mengingatnya,tentang nasihat sederhana. Jagalah shalatmu,karena dia yang akan menolongmu. Dari perbuatan keji dan segala kemaksiatan dunia..... Anakku, Andai usia beranjak tumbuh besar.kuingin kau ingat kecilmu. Agar nasihat kami jadi pengingat langkahmu,dikala waktumu melalaikan semua....... Anakku, Andai waktu menjadikan dirimu seorang remaja ,kuingin kau ingat kami, tentang kejujuran. Yang akan menjagamu diantara keberhasilan dari kehancuran..... Anakku, Andai waktu datang padamu sebuah persimpangan,kuingin kau mengingat kami.tentang sebuah kalimat kejarlah akhiratmu, insyaallah dunia mengikutimu. Agar tiada sesal diakhir waktu. Anakku, Andai waktu menjadikanmu pribadi yang mapan.ku ingin kau ingat kami,tentang rendah hati dan ketulusan.agar datang ketenangan. Anakku, Andai waktu menghampirimu dalam sosok yang mandiri,kuingin kau ingat kami,tentang kasih sayang.agar tiada salah memilih  seorang pendamping dik...

Aku dan pantai

Kududuk diantara bebatuan laut... Kucari parasmu yang banyak memikat hati. Sesekali ombakmu bergulung-gulung bersama buih,pecah dibibir pantai.... Kugapapai airmu yang mulai tenang.... Seakan terbalas, perlahan kau hempaskan kembali gelombang kecil ketubuh ini....basah. Kau begitu indah. Bongkahan karang bersanding setia...walau berjuta kesal kadang  terlampiaskan dengan hempasan tubuhmu disana.... pecah berbuih basah tiada pernah mengering.... Kau begitu menyejukkan. Dan bila lelahmu begitu dalam.... Kau biarkan menjelma keindahan lain disampingmu.... Bentangan pasirmu sebatas pandang, menapaki luas tubuhmu dengan lukisan pasir terhapus, tersimpan dalam ingatan.... Kau begitu menawan. Bukit yang hijau tiada lelah menjagamu.... Mentari tiada henti menatapmu, Saat tubuhmu bergulung-gulung indahnya...... memutih disenja yang mulai turun...pudarkan warna jingga kemerahan diparasmu. Kau begitu menggoda. Bersama angin dihamparan pasir Kucoba berlari mengejarmu  de...

Terpendam

Daun kering berguguran.... terbawa tarian angin yang mulai  mendesah.... Rambut inipun bergerai lembut, jatuh diantara kening dan mata.... Biarkan jemari membelainya, Tiap helainya memberi senyum yang menawan... Ada hati yang hendak tersampaikan....... Bagai gemuruh dada mengalir saat bertatapan. Ada getaran jiwa saat  bergenggaman tangan...dan sesekali tertunduk dalam pandang. Angin kembali menari, terbangkan daun kering direrumputan.... Dan biarkan rambut wangimu bergerai diujung kening.... Kembali kutatap mata indah itu dalam.... Lewat senyum berbalas senyum, Seakan tahu kebenaran tanda. Ada hati yang hendak tersampaikan.... Ada kata yang ingin terucapkan... Ada hasrat yang bergejolak,jauh di relung jiwa..... Hanya senyum malu tertunduk dalam pandang. Seiring nafas panjang yang terdiam....sebagai bahasa cinta yang belum terungkapkan. Begitu sulit kata terucap.... Begitu hening tiada terdengar... Begitu rapat bibir terdiam.... Hanyut dalam perasaan diri....

Anugerah sakit

Entah apa yang kurasakan .... tiba-tiba dunia limbung dan Pusing menghampiri..... membawa putaran langit jatuh diatas kepala ini. Kaki bergoyang seraya bergetar... Sedangkan tubuh menopang lemah bersama lagu yang mengaduh .....  Sementara bibir mengigil,menahan sesuatu yang kian melemas.... Panas bagai tersiram bara, Mata berandai dengan linangan..., Mengajak pening bermain didalamnya,...hingga matapun smakin enggan terbuka..... Sementara mual menyusul dengan perih dikamar perut...... Merasa tiada berdaya.....dipeluk erat sang dingin dalam rintihan. Apa yang kurasa.... akhirnya tumbang juga. Kucoba raba gerangan apa yang singgah diantara raga ini.... Kucoba cari sebab,rasa apa yang tercipta diantara tubuh ini... Kucoba tanya hati dengan lirih, Sosok apa yang hadir tanpa diundang,menyiksa raga ini.... Aku tersenyum sadar.... Gerangan apa yang telah hadir. Sosok apa yang mendatangiku.... Sebuah"sakit" itulah si dia. Hidup memang bersanding sakit, Ada kala...

Kenangan

          Gerimis malam ini, merubah derasnya tuk menemukan kisah.... Mungkin terselip basahnya ada rasa   yang menetes diantara angin, hingga menerbangkan imajinasiku ikut terbawa, sejenak....... Ku coba berlalu dari kisah saat ini, Terdampar dalam kefanaan masa lalu.... Sama seperti dulu, Gerimis.....hujan....dan malam..... Menembus masa yang telah lelap bersemayam karena ditinggal rasa. Sama seperti dulu, Gerimis....hujan....dan malam..... Bersama mengingat masa yang telah menjadi rangkuman kisah. Sama seperti dulu, Gerimis....hujan.....dan malam.... Menarik ulur masa yang telah lalu, tergores indah di ruang kenangan. Dan tiada mau berbagikan. Sama seperti dulu, Gerimis....hujan ......dan malam... Menuang tangis dalam gelas airmata, tersuguhkan dimasa lalu yang telah terkubur dalam. Sama seperti dulu, Gerimis......hujan.....dan malam.... Menepis bahagia yang enggan dirasa...hingga berlalu dimasa itu dengan langkah b...

Menunggu jawab

Denting jarum jam mencambuk waktu dengan cepatnya..... Kusadari kau tlah jauh pergi... Bagai Menanti Sebuah Mimpi.... Yang tak kunjung berhenti......, walau malam telah habis, di peraduannya... Berganti pagi menjulang tinggi... Mungkinkah waktu Membawamu Kembali.... Membasuh perih dengan ketulusan,hingga terajut kembali kasih yang pernah terjadi... Mungkinkah waktu Membawamu Kembali..... Membuka lembaran kisah baru, cinta yang tiada ternoda..... Membawa setia diantara percaya, hingga sirna perih yang pernah terbuka. Mungkinkah waktu Membawamu Kembali..... Pudarkan Sepi ....,cairkan Rindu.... Mengusir keraguan yang tercipta diantara angan dan nyata. Mungkinkah waktu Membawamu Kembali.... Sebagai penyembuh, menyulam hati dan jiwa yang pernah terkoyak....hingga luruh menghilang lara diantara kita. Mungkinkah waktu membawamu kembali..... Memberi kesempatan yang tiada  terulang lagi, dilain hari. Hingga kudapati maaf dan sesalmu...sebagai ungkapan ketulusan. Mungkinka...

Sebuah nadzar.

         Ada kalanya sebuah kalimat yang terucap, bagai angin yang berlalu... Bersanding janji... bersama kesungguhan dalam hati. Menghantarkan ucapan itu hidup, Berkembang dan berjalan sesuai keinginan.... Saat semua telah terdengar....... Saat semua telah mendengar...... Disuatu hari dalam waktu yang tiada pernah tahu, kehidupannya telah berakhir. Sebelum kalimat terpenuhi..... Terbuka gambar diri saat semua telah pergi. Kau coba punguti huruf demi huruf yang masih teringat.... Kau coba lalui, ceceran kata-kata menjadi Nyata..... Hingga dia tersenyum,saat kau sampaikan apa keinginannya.... Inilah hidup yang mesti dijalani, Kematian akan datang diujung atau diakhir hari,tiada yang tahu... Perlahan semua ingat, Masa dimana dia berucap.... Masa dimana dia berhasrat..... Masa dimana dia beringin....... Masa dimana ucapan menjadi nadzar yang harus dipenuhi.... Masa dimana dia berucap sebelum pergi selamanya. Seiring waktu kepergi...

46 tahun

         Perjalanan masa sejenak berhenti di angka 23, merangkul Januari yang menenangkan..... Mengajak rasa bahagia,atas Anugerah dipanjangkan usiamu. Ada kesakralan saat tangga usia bertengger dewasa di 46 tahun. Membawa sosokmu jauh dari muda lagi.... Menghantarkanmu dalam pribadi yang dewasa ,semakin mengerti arti hidup dan kehidupan yang telah dijalani....          Usia yang matang,bukan sebuah kelalaian yang berlarut... Usia pengingat...harus lebih  pendekatan pada sang Ilahi.... Usia yang mapan, sesegeralah dalam bertaubat...... Usia yang lebih Istiqomah dalam beribadah ...... Rasa syukur atas kenikmatan selama ini,bersanding dengan  keluarga penuh kehangatan..... Sehat yang kau dapat sampai kini begitu berharga, hingga ikhlas saat sakit yang datang melintas.... Ujian yang hadir slama ini, adalah kekuatanNya,hinggà mampu terlewati semua.... Rizki yang ada,bagai air mengalir...

Kelak

    Bersama pagi,kuhitung waktu yang terlewati... Sejenak berhenti disederetan lalu, menjadi ingat akan senyummu... Kugapai sayap terbangkan rasa diantara rasa... Kasih yang begitu tulus .... Cinta yang tiada merana..... Janji suci yang terikrarkan.... Sumpah yang tiada ingkar.... Langkah yang seia bersama.... Kesetiaan diantara percaya.... Tangis,bahagia bagai sandiwara.... Materi dan ujian yang terlampaui... Hingga usia kita diantara buah hati yang mulai dewasa..... Bahagia terasa dalam pencapaian. Kumpulan kisah itu masih ada... Rangkuman kenangan juga tetap  tersimpan.... Suka-duka penuh tembang memori mewarnai cerita ini..... Kubuka kala lelah seharian.... Kuingat kala rindu menghampiri.... Kutata dialmari hati,penuh cinta.... Kurangkai dalam tiap masa,menjadi keabadian..... Kuceritakan kelak,pada anak cucu kita .... Diusia senja tentàng kisah kasih kita...... sepanjang usia. Bahwa kita pernah muda.... Dan berbagi rasa untuk selamany...

Sebuah dengkuran.

Disampingku,kau nyanyikan lagu tidur... Tiada bernada ataupun berirama.hanya sesekali tarikan nafas jadi referensinya..... Semakin meninggi dan mengeras lagu tidur yang kau bawakan, sampai kantuk pun berhamburan keluar. Ada yang aneh dengan lagu ini, syairnya tiada dapat kuartikan... Syairnya tiada dapat kumengerti... Karena memang tak bersyair. Baitnya bersuarakan sama dan sama.......lagu tanpa kata-kata. penyanyinya tiada menyadari Lagunya memecah kesunyian malam.....dan tiada seorangpun yang mendengar selain aku. Memang lagu ini khusus untukku, menemani saat menjelang tidurku . Disampingku kau nyanyikan lagu tidur, yang mulai terbiasa ku dengar. Bersama lagumu,mengusik hening dan senyap menjauh. Bersama lagumu,semua angan berlalu sejenak pergi. Bersama lagumu,kuterlelap dalam dekapan sang malam.... Bersama lagumu,kaupun tiada tau tentang semua itu. Dan bila esok kusampaikan tentang persembahan sebuah lagu. kaupun tiada mengerti,.... Tersenyum diantara malu dan tiada p...

Rasa yang sama

Biarlah kudatangi malammu, diantara dengkuran lelap. Berbaring di pintu mimpi yang mulai terbuka...... Bagaikan melanda gersang diruang hati.... mencari sesuatu tanpa dimengerti , mengajak tanpa tau kemana,dan bertanya tanpa  sebuah pertanyaan.... Nafas panjang sebagai isyarat, kemungkinan bertemu jawab. Adakah seseorang ikut hadir disana,disela perjalanan yang menjelajahi mimpi tiap insan. Biarlah ku datangi malammu, Mengulang tanya....atau jawaban yang kemarin belum lengkap.... Atau lanjutkan Kisah yang kembali muncul tiada sengaja. Ingin ku berlari, tanpa tau arah tujuan......ingin mengadu tiada kata-kata....hingga kudapati gambaran jiwa dipersimpangan jalan. Mungkin gundah jadi teman kala ini....lagu simalakamapun pantas jadi umpama. Ujian bagai bunga kertas,yang tiada layu atau tiada mati.... Mungkin hanya padaMu kuserahkan semua resah...... Tanpa kata-kata...,Engkau tau isi hati, jiwa dan yang tak kumengerti... Biarlah kudatangi malammu, Bertabur bintang meredup,...

Ibu

Ibu,kupandang parasmu dalam foto dahulu... Senyum menghiasi wajah Ayu yang lembut pancarkan kasih dari tatapanmu... Anggun dalam santun,tegas dan bijaksana. Ibu,bila menjelang  sore, barisan pelangi duduk diantara lelah. Menghampiri si kecil dengan ciuman,peluk,kasih dan sayang. Ibu,tiada goresan letih,saat tangan Indahmu memangkas semua harimu dengan ketulusan. Kebahagiaan kami adalah segalanya bagimu.... Ibu,tiada goresan sedih yang tampak terselip dihati. Akan pengorbanan yang tiada batas.demi kami semua tiada kau  terasakan. Ibu,bila malam bertahtakan kantuk,matapun  tiada terpejam... Sebelum jemari hangatmu membelai sikecil hingga terlelap dalam dekapan..... Ibu,bila menyeruak pagi,tubuhmu lebih dulu menyambut subuh... Dengan segudang materi tersuguhkan dengan kehangatan tersendiri... Ibu,bila siang berpijak diatas teriknya mentari.peluh tiada dirasakan menghias wajah ayumu..... Kau tetap tersenyum dengan usapan manja si kecil di bahu kasihmu....bahagia...

Bila ajal telah tiba

     Bila ajal datang menjemput, akan kemana wajah ini menatap...kalau selama hidup tiada mengingatNya. Akan kemana jiwa ini menghadap, kalau pintu taubat telah tertutup.... Akan kemana raga ini bersemayam,kalau selama hidup melalaikan Tuhannya... Akan kemana dunia dipulangkan, kalau pertolonganNya tiada didapat...       Bila ajal sudah datang.... Waktu tiada tau kapan akan berhenti...,nafas yang berhembus bagai balon udara yang akan mengempis kapan saja. Mata yang indah akan tertutup rapat,saat nadi kehidupan berakhir seiring denyutan jantung berhenti. Akan kemana jiwa melayang berhamburan dari raga... Kalau selama hidup tiada membawa bekal. Akan kemana jiwa ini berpegangan.... kalau selama hidup enggan beribadah. Akan kemana jiwa ini kembali.... Kalau selama hidup lalaikan sang pencipta.        Bila ajal sudah datang....... Akan kemana semua cinta yang fana.... Akan kemana hati ini bertambat.....

Mengapa

Kukatupkan mata ini rapat-rapat, Tapi enggan terpejam.... Kucari penyebab gerangan, risau apa yang mengganggu... ladang peristiwa selama ini, terdampar diantara lelah dan pikiran menjadi kisah........ Menghampiri semua rasa. Ada sakit yang lama........ , Ada kehilangan yang mendalam..., Ada duka yang panjang......., Ada tangis tanpa Isak........, Ada kesedihan yang tanpa ujung... Ada doa yang tak henti.....dan harapan yang indah,dikemudian hari. Mengapa ada risau.....kalau rasa dapat diciptakan. Mengapa ada sakit.......,kalau sehatpun dapat menghiburnya Mengapa harus kehilangan..... kalau hadirnya disia-siakan. Mengapa duka yang berlarut,kalau esok ada senyum penuh asa.... Mengapa ada tangis.....kalau Isak mampu hadirkan tawa.... Mengapa harus sedih yang berpanjangan.......kalau bahagia menanti disana. Kembali kukatupkan mata...... agar terpejam dalam kantuk. Ladang peristiwa selama ini,telah bersemaikan mimpi..... Membawa gerangan risau menjauh, titipkan sejenak di...

Biarkan hujan

     Gerimis mulai turun malam itu.... bersama bayangmu yang Perlahan basahi pandangan. Angin hembuskan dingin yang mengusik kesendirian......... Begitupun aroma basah,  membiaskan memori yang melintas menikmati tetesan sang hujan.......seakan kau ada disini .         Didahan yang kering air juga  mengalir lembut lalu pecah diujung ranting..... Begitu seterusnya tetesan hujan menemani selembar senyum yang hilang tiada bekas.        Kugapai setetes air  gelisah dan biarkan jatuh diantara jemari kaki.....kembali pecah dilembaran senyum kedua....        Mungkin dengan segenggam rasa , tetesan itu tak akan pecah diujung jemari... Dan bersama hadirmu, mengembanglah senyum ketiga........        Resah berganti bahagia, hapuskan gelisah yang sering mampir menggoda...... Matapun berbinar manja,saat gemercik hujan dentingkan lag...

Entah

      Waktu menjalin kisah bersama hati yang sedang pilu...dan kutahu semua karena mu.... Kata mengeja kalimat yang tak jelas,apa sebabnya... Saat samar kutemukan dirimu disenja yang kelabu.... Kau tak seperti yang dulu.       Entah rasa apa yang akan tercipta, Suara parau... senyum dan tawa seakan membeku........ semua karenamu.        Kuterdiam dalam rangkuman tanya dan mengapa... Sementara waktu kian berhamburan membawa gelisah ini....dan kembali membawa kisah tanpa kata - kata.... Kau tak seperti dalam pandangan ...sikap dan tutursapa memudar dalam perubahan waktu..  kau tak seperti dulu,yang slalu kubanggakan dengan kerendahanmu... Kau tak seperti dirimu,lembut dan tulus bersantun.....        Hari mulai jenuh bersandar pada lelah yang bergulir berganti pagi. Kututup semua resah dengan langkah yang masih beku... Kuhapus lara yang pernah ada , terus dan men...

Saat marah

     Biarkan air mata ini menetes, Membasuh perih,ringankan lara. Biarkan diam ini singgah,penawar kecewa,.... Redamkan sakit,tenangkan hati dikala panas mulai terasa...... Waktu membawa sebuah kata berubah.... dan sesaat saja.... sering kali ini terjadi, andai keinginan tak terpenuhi. Saat amarah bersama amarah... Ada kebencian disana..... Saat pahit terasa untuk dinikmati, pandanganpun bagai derita..... Saat jemu bertemu kesal,ada kebosanan yang merajuk.... Saat pencapaian hanya sepihak, serasa sia sia yang telah dilalui..... Saat kebersamaan tak lagi seirama, bagai beban yang tak bertepi...... Saat pikiran tak sejalan,bagaikan  capek yang tiada arti..... Saat egois bertemu egois,.....akan sampai kemana hubungan ini.      Tuangkan amarah lewat serapah lagu....agar redam bara api. Tebarkan masa keindahan dalam kebersamaan.....agar sirna kebencian. Ingatkan tentang keberhasilan dan pencapaian selama ini.....agar hati terasa ri...

Kenapa

Bukan ada kata,tapi sengaja mengundang bicara....gelisah yang merangkak pelan melewati lara,sesekali menoleh seraya  bertanya...... Kenapa tersakiti ,andai bisa merubah hingga tiada yang terluka... Kenapa tak mengobati luka,kalau mampu hapuskan perih...... Kenapa tak menghapus perih,kalau senyum mampu kurangi derita... Kenapa tak hilangkan derita,kalau bahagia didepan mata.... Kenapa bahagia tiada  tampak dalam pandang,kalau hati slalu  menginginkan.... Dan kenapa serapah kesedihan mengumbar diruang dalam.... Hingga pecahlah sebuah tangis... Atas apa yang tak tersampaikan. Biarkan pergi tanpa harus tersakiti. Biarkan hilang dengan membawa  keingintahuan . Biarkan tersimpan dalam keraguan yang mampir tanpa permisi... Hingga saatnya nanti pasti akan kudapati...sebuah jawab dari kalimat yang tak kumengerti...dan, Sebuah tanda dari apa yang kucari.

Ketika sudah tiada.

      Dulu ketika masih ada, terabaikan... terlupakan....dan terasa biasa. Saat semua telah berlalu,bagai seponggah rasa yang hampa... Saat semua telah pergi,hati ada yang hilang dengan kepingan tak lengkap. Meraih gerah bersama,mencapai sibuk bersama,bahagia dan sedih ikut merasa... Berbagi pikiran saat dibutuhkan... Terlupakan ada yang mengingatkan. semua terasa istimewa dalam persaudaraan      Lambat laun berjalannya waktu, ketetapanNya mulai datang.... Berpulang dengan meninggalkan beragam kenangan... Tiada lagi nama yang kupanggil dari sosok seorang ayah... Yang sulit dimengerti ataupun dicerna dengan fikiran saat itu.       Lambat laun garis takdir sang Ilahi  menghampiri. Berpulang menorehkan kesedihan  tinggalkan duka tuk semua. Tiada lagi panggilan sayang dari seorang kakak......      Bila waktunya ketetapan tiba, tangispun kembali pecah dengan iringan tanya  ......

Mimpi Tanpa judul

  Diujung sepi, kembali kusinggahi malamMu yang mulai sunyi oleh lelapnya langit.... Ku buka lembaran baru,lanjutan mimpi yang belum sempurna. Ada rasa yang hilang ....diantara sela bayangmu yang menjauh.... Kugapai tangan angin yang membawamu berlalu... Ada tangis melihat sosokmu pergi. Dimana kasih...... Dimana kesayangan... Dimana cintaku.... Kutelusuri jalan memori yang pernah terlewati. Ku buka ruang rindu yang pernah  tersinggahi.... Kutanya keberadaanmu pada resah yang melintas... Ku tersedu dipersimpangan jalan, saat kita bertemu.... Ku terbangun sejenak dalam isak. dan kembali terlelap dalam  mimpi yang belum berakhir. Dimana kasih..... Dimana kesayangan... Dimana cintaku.... Nyanyian rindu mengalun sendu  berharap kan bertemu. Sungguh tiada terlupa, kasih sayang dan cinta tiada batasnya. Dibatas jendela mimpi,kutemukan dirimu terbujur kaku dan membeku....pergi selamanya. Dimana kasih.... Dimana kesayangan.... Dimana cinta...... Kuberte...

Jangan terlena

   Bila  usia tidak muda lagi . Dapatkah terasa masa itu datang, bertandang dihari dan waktu yang telah ditentukan... Atau jauh terlewatkan,melintasi tanpa disadari.....                            Bila usia tidak muda lagi Bertambah angka tiap tahun dalam kedewasaan atau semakin terlena. Rambut yang dulu hitam mengkilat...warnanya mulai memudar berganti putih..... Wajah yang dulu muda berseri. kini  mulai bertabur kusam mengendur.... Tangan yang dulu halus.kini mulai kering dengan kerutan..... Mata yang dulu indah menatap... mulai kabur tuk memandang..... Telinga terdiam...dalam kurangnya pendengaran. Tubuh yang tegap dan kuat,kini mulai layu berteman keluh dan sakit-sakitan.... Nafas pun terenggah,berhembus pelan tak panjang lagi. Kaki yang dulu kokoh,kini terasa kaku tuk melangkah.....     terkada...

PadaMu Sang Khaliq

Bismillahirrahmannirrohim . Kembali kutulis surat dalam sujud pengampunan.padaMu sang khaliq . Ya Allah ...ya Rohman ya Rohim Ya Hayyu ya Qayyum ya Aliy Ya azhiim. Ya Allah Yang memiliki kasih sayang tiada batas... Yang Maha Hidup,yang berdiri sendiri.... Yang Maha tinggi MartabatNya dan yang Maha Agung.     Ya Allah...Ya Haadii... Berilah petunjukMu, sebagaimana  telah Kau beri petunjuk pada orang terdahulu... karena tanpa itu kami dalam kesesatan.       Ya Allah... Ya Haq Berilah HidayahMu ...karna tanpa HidayahMu kami tak tau kebenaran yang benar.      Ya Allah... Ya Ghafuur Ampunilah kami dan kedua orang tua kami karna tanpa Rahmat dan ampunanMu kami tergolong orang yang merugi.      Ya Allah... Ya Nuur Terangilah hati kami dengan keteduhan dan cahayaMu....karna tanpa cahaya Mu kami dalam kegelapan hati ...      Ya Haliim.... Ya Lathif... Lembutkanlah hati kami ...

Demi kamu dan buah hati

    Bersama sang pencari nafkah, Kuayun langkah menuju padang rizki ....ku berkelana tiap hari,...  menyeruak pagi hingga redupnya menteri. Berbekal doa dan ibadah,Smoga lelahku menjadi berkah. Demi kamu Dan buah hati..... Kurajut mimpi walau bermandikan peluh.kuwujudkan mimpi agar semua terpenuhi.     Ku bawa senyum kalian.sebagai penyemangat dikala jauh.... Ku bawa senyum kalian.kuurai kerinduan saat kebersamaan.... Ku bawa senyum kalian.sebagai cerita pencapaian sebuah keluarga. Ku bawa senyum kalian.sebagai penghibur saat gundah menghampiri..... Ku bawa senyum kalian.sebagai hati...,kalau setiap nafasku bermakna...... Ku bawa senyum kalian.....sebagai jiwa, kalau setiap langkahku berarti....... Ku bawa senyum kalian.terselip diantara ingat dan lalaiku ada yang menyadarkan....... Ku bawa senyum kalian...seiring doa yang kalian titipkan sebagai pembuka pintu keberkahan....        Diujung senja kulabuhkan let...

Senyum salam sapa

Bismillahirrahmannirrohim. .......     Entah apa yang akan kutulis pagi ini...  inspirasi yang lewat tak kunjung berhenti.... Keramaian yang ada kembali sepi. Langkah mulai beranjak di ruang penuh mimpi... menepis rasa malas. Kembali bermimpi .....  Atau bangun wujudkan mimpi      Mentari tersenyum disela dedaunan, hadirkan lagu alam yang sesekali menyengat kulit ini. Senyum untuk dunia,agar langkah hati ini menghadirkan asa.... Salam untuk semesta hingga sampai pada kami sebuah berkah... Sapa insan tercinta sebagai perpanjangan usia... Doa mengawali kebersamaan ini.... Smoga slalu dalam lindungan Ilahi Senyum ....salam....sapa......doa Smoga dimudahkan semuanya.   (Aaamiin)

BASA BASI

.     "Basa basi"Ada yang hilang saat dia hadir... Kadang beragam kata hati yang berkecamuk pun tiada peduli. Entah kekuatan apa yang membawa kata tak sedap ini dinikmati..... Entah hujan apa yang  mendatangkan kata itu berkeliaran. Entah perasa apa yang tidak dapat menolak saat menjumpai..... Mungkin angin yang terbangkan Hingga panjang usia sampai kini.       "Basa basi" hanya sebuah kata sederhana tapi sempat  mengorbankan rasa..... Hanya kata ringan tapi butuh perjuangan..... Ada kalanya berbagi hati tanpa ada yang memaksa. Ada tatapan manja yang berisikan kepura-puraan semata. Ada jawaban baik tapi tiada dimengerti ...... Mengalah walau bertahan dengan emosi...... bersabar dengan senyum yang lara, Menangis bagai ikut merasa walau hanya sebatas iba atau mengiyakan walau kadang menolak......     "Basa basi" kata yang sering terjadi...dan banyak diminati oleh penjaga hati ....... Andaikan ber...

Mengenang

12 Januari menggugah kenangan. Ingatanpun berjalan menelusuri tahun 2012 silam. Ada gelisah yang tersisa disana.... Ada sebuah rasa yang tertinggal Jauh didasar hati saat itu. Diujung kalbu kutemukan memori. Diruang rindu,........masih ada namamu.diantara sepi dan kosongnya hati...kadang sulit menerima semua ini, seakan bagai mimpi yang tak bertepi. Di Usia 41 telah menutup mata... tinggalkan sikecil yang terlahir tanpa tau wajah cantik sang bunda. Bagai ulasan lalu didepan mata saat kepiluan kembali terbuka.... 6 tahun mengenangmu...... 6 tahun juga putramu berusia ..... terharu mengingat semua itu.... Tangis pecah bagai hujan yang tak bermendung... Luluh jiwa dan raga melihat ketetapan Ilahi menjemput diujung bahagia atas kelahiran sang putra.... Hari ini 6 tahun sudah berlalu, Tembang dukapun masih terdengar, diantara tangga usia yang kian bertambah dewasa. Buah hatimu yang lain pun tumbuh bagai jelmaan dirimu.... 6 tahun bukanlah waktu yang mudah memudarkan rasa yan...

Dilema

     Entah berapa kali pintu angan  menutupi pikiranku.... Terbentur sekat tebal yang sulit kutembus,hanya batas angan yang mulai menghilang, karena jemu. Tiada lagi kudapati ketenangan.... Hanya umpama dan umpama yang bisa kukatakan,sebagai tempat kekesalan.... Berapa kali waktu terhempas antara keluh kesah tak menentu.... Berapa kali ketidak berdayaan bersembunyi di wajah kasihan... Dan berapa lama lemah itu menguasai ranting amarah.... berpagar angkuh dan serapah, Akankah terkikis bagai air melawan karang lautan.... Bergulir pecah dan bergulung lagi. Atau hanya mimpi tanpa inspirasi yang tak bertepi. .............biarlah........... Dilema ini menjadi penengah antara kasihan dan lemah. Mengajak ketidakberdayaan berpaling dari amarah..... Bersenandung kecil tentang hati yang tertahan... Bernafas panjang membuang keegoisan.... Berteriak pelan hingga tak seorangpun mendengar...... Bersembunyi didepan prasangka  berlari menjauh tanpa t...

BerAndai

  Terima kasih kepada Kholiq Hafidz atas Videonya  Jika aku tua nanti... janganlah engkau malu berjalan denganku. Karena waktu kecilmu aku senang mengajakmu berjalan kemana yang kau tuju.    Jika aku tua nanti... janganlah engkau jijik menyentuhku. Karena waktu kecilmu aku merawatmu dengan seluruh kasih sayangku.    Jika aku tua nanti... janganlah engkau bosan mendengar kata-kata ku yang hanya itu itu saja dan berulang kali kukatakan. Karena waktu kecilmu aku sabar mendengar celotehmu yang kadang tak kumengerti.    Jika aku tua nanti...  janganlah engkau enggan memapahku dengan tanganmu yang kuat. Karna dulu waktu kecilmu,dengan sepenuh hati kuajari kau berjalan...    Jika aku tua nanti...  janganlah kau bentak-bentak aku, karena waktu kecilmu aku sabar menghadapi semua bentuk polahmu.    Jika aku tua nanti...  janganlah Kau palingkan wajahmu dengan masam, karena dulu s...

Resahku

   Ku rangkai sedikit resah yang sejenak terlintas di depan mata. Kususun dalam kata menjadi kalimat,bait demi bait tulisan itu mengisi lembaran waktuku.... Saat adzan berkumandang indah, ada ruang hati yang segera terisi. Ada ruang jiwa yang sangat membutuhkan.... dan kubawa tiap ruang itu singgah didalam ketenangan Ilahi. Butuh berapa hitungan hingga terlupakan...butuh berapa menit hingga terlewatkan.... Butuh berapa langkah hingga terabaikan......dan celakalah kalau  sampai melalaikan.       Kembali kutulis bait demi bait menjadi paragraf. Kuselipkan barisan doa seiring basahnya mata yang berlari dari tangis....akan kemana arah itu andai waktu telah tiba...... Akan kemana kiblat itu andai kepulangan menjemput.... Akan kemana semua dosa andai ampunan telah terlambat.......... akan kemana taubat itu andai pintu maaf telah tertutup.... Dan akan kemana hidup ini andai bumi telah berakhir.      Kembali resah mel...

Sarapan rohani

     Dia Allah yang melihat kita...  Ketika bangun dan bergerak diantara orang-orang yang bersujud... atau terlena. Tiada sesuatu yang tersembunyi dari Allah baik di bumi maupun di langit..... sungguh Dia mengetahui khianat dan apa yang tersembunyi didalam dada. Allah selalu menyertai dimana kita berada... maka bergaulah dengan sesama manusia dengan Budi yang baik. peliharalah perintahNya niscaya Allah akan menjaga dan menolongmu. Sesungguhnya musibah yang menimpa anak Adam adalah karena kesalahannya sendiri.      Dia Allah yang melihat kita. Dekati dan kenalilah dengan segala rasa...  karna Dia penuh kasihsayang.... dan Allah akan mendekatimu disaat susah juga karena pahala amal Solehmu yang menolong disaat datangnya kesulitan. Sesungguhnya sesuatu yang menimpamu tidak akan mengenai mu kecuali atas kehendaknya... Dan sesuatupun tidak akan sampai padamu walau engkau pinta. kecuali Allah mengizinkannya. ...

Misteri sakit

      Saat sakit hadir menemani... Biarkan penat berkeluh kesah sendiri mencari jemu. Terbaring dengan rasa tak tau.... dan tak mengenakan..... Kulepas tanya dan mengapa yang kadang ku undang. Kubiarkan semua menembus jawab tak mengerti....             Saat sakit hadir padaku.... Ada senyum yang dipaksakan. Senyum yang berkawan perih dan  berteman diam...... Tangan dengan manja mengelus kepala yang bertamu pusing. Mulutpun merajuk kesal kedatangan pahit dirumahnya... Adakah mata menolong .... Atau badan menghalanginya. Kepala menggeleng tak mengerti Sesekali mulut menyapa dengan batuk yang mengaduh.         Saat sakit singgahi aku. Begitu ramai tubuh ini kurasakan... Semua menyapa dengan menu khasnya....lemah merangkulku. Panas menindihku........ Pahit menahanku....dan batuk memainkan lagu...hingga pusingpun memelukku erat..... Mengapa 'tanya' datang ...

Kembang cicak

       Pandangan jatuh terkesan... S ikecil imut yang sederhana. Tidak sombong ...mudah bergaul dimana saja. Parasnya cantik menawan.... Hingga ingin slalu memandangnya Tubuhnya semampai segar padat berisi...berkelana kian kemari ramah menebarkan senyum warna warni Wahai sebuah nama... Kau membuat tatapan bahagia... Melayang diantara insan biasa. Menoreh cinta sederhana yang tiada balasnya... Mungkinkah kau pudar dimakan waktu.... Atau mati dimakan usia.... Hingga saat itupun tiba engkau tetap dikenal semua. Wahai sebuah nama.... Cintamu mungkin cinta biasa... yang tak perlu dipertanyakan Karna kau tak ingin membuat luka Cintamu mungkin cinta yang sama Butuh perhatian dan kasih sayang......cinta tulusmu miliki naluri yang sama butuh dirawat dan dijaga. Wahai sebuah nama..... Andai kedatanganku kau nanti. Kuingin bawa serta dirimu... sebagai hiasan pandang semua Andai kepergianku kau rindu. Kuingin tunjukan keindahanmu Agar semua tahu.....

Surat sederhana

    kugapai sinar keemasan mentari Sebagai tinta pena... Lembar pertama kutuang Nama indahMu. sebagai puji dan rayuan pada sang khaliq.... Ku 'diam' sejenak... berjumpa sedih yang melintas dimata. Tiap sudut angan kutoleh satu persatu...ada senyum yang permisi pergi...lalu datang tawa membawa tangis sang lara.... Ku tulis dilembaran kedua. Aku lelah dengan semua itu... Kutinggalkan 'diam' dan berlalu Ku terbangkan imajinasi baru... Kubasuh wajah dengan air wudhu. Kugapai  tenang yang jauh meninggalkan ku....hingga ku titipkan segala resahku... Kutinggalkan imajinasi saat itu Dan ku naiki tangga angan yang lain.... Kutebarkan senyum ditiap pintu angan...disini kutulis kembali. Tentang harapan yang belum terpenuhi...lewat mimpi yang belum sempurna. Kucoret tuk kesekian kali lembaran itu. Hingga hadirkan senyum yang ringan... Entah rasa apa yang tertinggal. Saat tulisan ini terhenti.... Berandai dengan waktu yang kian menjauh.... Berlari mengejar hari ...

Usia sebagai pengingat.

     Senyum itu masih ada disampingku....  berkelana ditiap dinding waktu. Senyum yang sempat menggetarkan hati...  beraroma rindu merayu....         Ijinkan kugapai masa itu. Saat pertama pandangan bertemu jatuh dilapisan hati terdalam. Hingga cahaya aura keluar dari wajahmu... Tiada kata saat itu.... diam bermain rasa yang kian berkembang tak menentu.        Ijinkan ku buka kembali masa itu... Saat tangga usia begitu belia. Saat kata hati bermain diantara angan.... dan berandai diujung waktu...hingga saat itu begitu dekat jodoh menyapaku.        Ijinkan kuhadirkan masa itu. Bermimpi di tahun tahun yang sekarang menjadi album kisah. Hingga tak terasa usia jadi pengingatnya....  terangkum sudah, 22 tahun kebersamaan itu nyata. Merangkul tiap kenangan yang tergores bersama... Berpetualang dalam mimpi yang terwujudkan... Be...

Pohon cinta

          Lembar demi lembar ku tulis tentangmu akan sejuta rasa....  semua tercurah sepenuh hati. Dalam penyatuan dua jiwa yang telah diikrarkan. Umpama pohon kutanam dengan keimanan... kupupuk dengan kesucian...kusiram dengan kasihsayang... tumbuh berakar percaya... berbatang setia...  beranting  kejujuran dan kesabaran Hingga berdaun ketulusan.....  berbunga cinta....  dan berbuah dua putra.... bertaburan doa.           Waktu yang membawa hari demi hari semakin bertambah besar pohon cintaku. Buahnya semakin berkembang dan membesar..... Seandainya berandai Allah lebih tau isi hati hamba Nya. Rangkaian peristiwa adalah warna tumbuhnya pohon cintaku. Terpaan angin dan badai bagai penyemangat dalam kehidupan. Guyuran hujan dan sinar mentari bagai ujian dan cobaan yang harus dilalui....          ...

Kembali pada Ilahi

      Bulan april dimana engkau dilahirkan...dimana engkau berpulang...angka 22 ditahun 2017 menjadi torehan yang teramat dalam... Meluluhkan seluruh tulang.hingga lemah terbujur... Mengatupkan mulut hingga tiada kalimat.... Merapatkan mata seakan enggan memandang semua....          Kupunguti serpihan rindu yang sempat tercecer ditahun lalu. Kurangkai jadi kerinduan yang tak pernah sampai.... Akan sosok adik yang pergi selamanya..... Basah mata ini mengingatnya. Bendungan isakpun kadang meleleh dengan sendirinya.... Terlalu cepat semua berlalu... Terlalu muda garis kehidupan mu berakhir di tangga usia 40.... Terlalu dini ketetapan Ilahi datang menjemput....          Masih kuingat jelas detik2 itu.tawacanda...airmata....keluh kesah...dan segenap lara yang kudengar... Bagai jemari tangan...andai telunjuk terluka... kelingking pun ikut merasa.     ...

MALAM JUM'AT

      Tiap malam Jumat ahli kubur pulang kerumahnya... Perlu minta doa.bacaan ayat Qur'an walau hanya satu surat.       Kalau tidak mendapatkan kiriman doa.mereka pulang ke alamnya sambil menangis....     Keterlaluan sekali anak cucunya Tidak mau tahu dengan orang tuanya yang telah memberi peninggalan (warisan) Seandainya bisa hidup kembali Aku pasti minta dikirimi doa.          Waktu masih kecil aku rawat. Sekarang sudah besar lupa ayah ibu. Aku pesan jaga dirimu.karna  pasti akan mengalami kematian....       Tinggal nyawa itu sakit. Arwah terbang dari dunia ke akhirat.... Orang meninggal itu sakit rasanya. Daging dan kulitnya terasa terbakar.        Kuburan itu gelap gulita. gelu jadi bantal dan tanah jadi tempat tidur.untuk itu selagi masih hidup berhati hatilah.sebelum kedatangan malaikat maut.jangan turuti...

MALAM JUM'AT

       Malam Jum'at..apa lagi malam Jum'at *kliwon (*bahasa Jawa) . Sebagian masyarakat Jawa menganggap sesuatu berhubungan dengan mistik. Tetapi tidak disini.malam Jum'at sebagai sarana mujahadah  mendekatkan diri pada Ilahi... Mohon keselamatan dunia akhirat. Walaupun mujahadah bisa dilakukan kapan saja.        Orangtua dulu meyakini kalau  arwah leluhur biasa pulang saat malam Jum'at untuk minta doa dan bila ahli warisnya tidak memberi kiriman doa.arwah tersebut akan menangis.pulang ke alamnya.... (Sangat memilukan.) Walaupun mendoakan setiap waktu lebih dianjurkan.         Doa anak yang soleh /sholekah yang akan sampai pada orang tuanya yang telah meninggal.sebagai pengampunan dosa semasa hidupnya. Amal jariah dan ilmu yang berguna ... ketiga itu adalah amalan yang tidak akan pernah putus pahalanya walaupun orangnya telah meninggal dunia. Smoga Allah me...

Arti Diam

     Ada kalanya diam itu diperlukan...entah sebagai instrospeksi diri ... Sebagai peluang berfikir....atau ungkapan rasa yang tidak me.ngenakan...umpama kecewa. Diam bisa juga tidak setuju atau malas berfikir. Diam untuk ketenangan atau ingin sendiri.     Berbeda lagi dengan diam karena takut....bingung....atau memang diam pasif... Dan masih banyak lagi diam yang bisa diartikan luas. Tergantung dari segi positif atau negatifnya menilai diam. Setidaknya kita perlu juga diam jika diperlukan.       Diam bagai Petapa Hanya kesunyian yang tercipta diantara rasa.... Lamunan jauh menemani perjalanan diamku.... Entah apa yang akan terjadi saat fikiran dan hati mulai tersekat oleh diam.... Diamku memang sengaja kucipta Diamku bukan kosong.... Diamku bukan kecewa.... Diamku bukan gundah gulana. Diamku menghadirkan inspirasi yang kuharap...... menyeruak batas pemikiran. Dan tangan inipun mulai mengikuti arah pena kem...

LELAHKU

      Dalam lelahnya raga. kuundang kantuk berkunjung dimata.... Agar terpejam sejenak dari dunia. Kugapai penat yang bertamu dengan letih ... hingga bertemu lemah lesu tanpa daya. Mungkin raga ini merayu manja rebahkan diri tanpa kata..... Perjalanan waktu ke hari jadi petualangan yang melelahkan. Hingga tubuh pun berbisik pula ...."aku lelah"... Tangan pun menyambut mesra... Berbaring manja diantara jemari. Malam kian menghantar sunyi menjadi lelap... Hanya sesekali nafas panjang jadi nada yang mengisyaratkan pulas. ....."aku lelah".... kakipun ikut menyapa nada itu. Hingga semua melayang dalam mimpi masing2...      " Aku lelah"....mimpipun berlabuh di pembaringan malam.

Lagu hujan

       Malam ini kampungku bermandikan hujan... Basahi bumi turunkan air mata langit yang menangis. Entah apa gerangan tersedu2. hingga angin pun Merasakan kepiluannya.... Kucoba tanya bintang akan kesedihan temanya... Yaa bintang enggan berkedip.takut tersedu juga... Bagai orkes irama...hujan memetik gitarnya dengan dentingan yang semakin keras...... Semakin keras petikannya.smakin tersedu air langit yang tercurah...       Akankah terdengar petir menghajarnya...hingga kilatannya sampai ke bumi.... Aku termenung memikirkanya Allah Maha Kuasa atas ciptaanNya....Ya Rohman  Ya Rohim... Pengasih lagi Penyayang. Hujan andai ada rasa yang tertunda...ijinkan aku merasakannya.andai ada yang kau sampaikan...ijinkan aku mendengarnya dan kunikmati suaramu yang mulai melemah... Dan kembali menggelegar... Seakan gunturpun tertawa dan Berbagi rasa sepanjang sedumu ...........        Dan and...

Cerita lalu

Biarkan waktu membawa kisah. Dalam tiap perjalanan masa.... Tentang SukaSuka...candatawa... Tangis bahagia...hingga mimpi Malampun terhapus sang pagi. Mencari gambaran dimasa lalu      Tangga usia menghantarkan memori demi memori... Walau usang difikiran.timbul tenggelam dalam ingatan.... Ingin ku sapa kembali mimpi lalu yang begitu berarti.... Akan cahaya terang yang menyilaukan mata... Datang dari pintu pintu langit....  Sinarnya menerobos istana khayangan...  subhanallah..... Sholawat  dan dzikir menggema Memenuhi lapisan langit dan bumi Mengiringi hadirnya kekasih Ilahi Sang Rasul tercinta.... Nabi Muhammad SAW. Begitu dalam perasaan ini hingga tiada kata sebagai kekaguman.... Angin bertiup sahdu kala itu.menyibak surban dan jubah putih suci yang bersinar Agung... ..... subhanallah..... Luluh jiwa raga dalam sujud panjang atas anugerah ini.... Allahuakbar.... Allahuakbar.... Sosokmu begitu menyilaukan ya Nabi....

Coretan pagi

Bismillahirrahmannirrohim Kuawali hari ini dengan keMahaanMu.... Bersama selimut malam yang mulai pudar oleh air langit. Menyeruak fajar ...  mengantar sinar mentari yang redup merayu. Detik... menit... jam.... menjadi waktu yang dinanti Kembali kutulis surat sederhana Dengan goresan ikhlas....  Ketulusan... .dan keyakinan.... Agar sampai padaMu sebagai doa pagi ku.... Ya Allah.....doa.usaha dan tawakal ku ada padaMu Smoga slalu mengundang RidhoMu Hingga terik siangpun akan nikmat berteman dengan peluhku. Tetap tersenyum karna Dia bersamaku Aaamiiiin

Lanjutan

      Tahun 2018 sebagai tolak ukur Dimana berapa persen keinginan atau harapanku ditaun lalu terpenuhi... Alhamdulillah..... Allah mencukupinya. ...   memang  dalam kontek sifat manusia, yang merasa selalu kurang dan kurang. sangat penting sekali diundang yang namanya QONA'AH. Sifat menerima ...  Insyaallah akan membawa keberkahan (aamiin)      Perjuangan tahun lalu bagai sesuatu yang teramat berat... hingga doa.usaha.tawalal adalah satu2nya jalan yang wajib tuk ditempuh... Malam sepipun tak pernah meninggalkanku... mengajak berimajinasi dalam doa. Aku merasa dalam kesenyapan malam...... emosiku lebih terkontrol dalam tawakal yang tinggi. Kalimat yang kusampaikan sebagai jurhatan Ilahi lebih khusuk...  kadang aku malu terlalu serakah hingga banyak pintaku pada Tuhanku... Tapi aku yakin Allah Maha Tau Alhamdulillah.... tahun itu sudah terlalui.dan kususun kembali doa2 Permohonan ditah...

Mengundang mimpi

Ijinkan aku hadir dimalamMu...  Lewat mimpi yang singgah di celah hati... Dengan alunan AsmaMu  menghantar sukmaku berimajinasi dilangit mimpi... Berlalu disepertiga malam hingga terjaga diantara aku dan sepi... Mungkin angka 2018 hadir disana... Menaklukan petualanganku dimalam itu. Kembali kusinggahi malamMu Ya malamMu... lewat mimpi dan mimpi Dengan kalimat rayuan Tersusun indah sesuai AsmaMu Agar sampai padaMu sebagai  rangkaian doa pengharapan.... Ya doa yang belum terIYAkan

Setitik Angan

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.   Sepi Kembali datang melayang diantara berjuta pikiran yang rasanya Ingin segera aku tuangkan. Senyum itu tidak akan pernah berhenti walau lelah mendera.. harapan dan doa menyertai semua keinginan.       Tidak terlalu mewah...cukup kata sederhana...SAMAWA... Memang singkat tapi sulit mencapai itu. Bergulirnya waktu menjadikan jalan kearah  SAMAWApun pelan2 kupelajari lewat kehidupan langsung.... kadang sepi menghantar pikiran menjadi positif.naik turunya imanpun akan berubah kemana saat sepi bermain diangan...janganlah takut mengundang angan untuk singgah dalam sepimu walau hanya sekedar introspeksi diri.... tetap tersenyum walau lelah menghampiri...... Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Setitik Angan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Mengawali awal tahun 2018, malam ini ditemani setitik Bintang Dilangit kulihat juga setitik Angan. Dari sana mulai ku menghayal, fikirku terbang tinggi menembus angan menuju ke depan. Ini postingan pertama saya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh