Sebuah raga terbaring di dekapan jiwa yang tenang.
Gambar diri bermain dipelupuk mata yang terpejam.
Peristiwa dan rencana berbenah di setiap kerjapan mata yang merapat.
Bibir merangkai keluh yang terlukis lewat senyuman.... semua membawa rasa yang berbeda.
Terbang bagai serpihan cahaya ditengah gelapnya malam.
Tiada kata sebagai ungkapan yang dapat tersampaikan.
Hati ini terasa penuh mengingat kematian.
Raga terbaring dalam tidur yang terjaga ...
Mata tetap terpejam dalam angan yang terbang membelah samudra kelam sang kematian.
Tiada kesanggupan andai kalimat tanya disampaikan.
Tiada rasa berandai saat waktu kembali jadi pilihan.
Dan tiada yang mampu berfikir saat waktu itu datang seketika tanpa kabar berita.
Mengalir airmata ini dalam raga yang masih terbaring.
Saat raga terbaring di pembaringan ....angan apa yang melintas....
Pikiran apa yang terjadi...
Saat semua tak berguna dalam sekejap jiwa telah sirna.
Sebatas itukah pikiran terbentur rasa takut akan kematian....
Atau hanya sekedar ingat saja kalau raga ini akan tertimbun tanah dan tiada guna.
Kembali angan ini bermain diantara mata yang terpejam...
Dan sesekali senyum tersungging dibibir ....
Entah sebuah apa senyum itu bermakna,mengartikan rasa dari raga yang mengiba.
Atau hanya sebuah lalu yang mencapai batas pemikiran sang raga.
Saat raga terbaring .....
Ada tanya yang ingin disampaikan.
Dan hanya sebuah jiwa yang membawa jawaban.
Comments
Post a Comment