Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2018

Mengulang mimpi

            Keindahan tersusun rapi digaris imajinasi..... Istana langit jadi singgahsana yang tergambar jelas....... Pintu langit terbuka disela hembuskan angin surga...... Berhias cahaya terang,bersurban putih bersih.... Bersahaja dalam bahasa alam  yang bersolawat untukmu Berkarisma dalam bahasa dzikir, bertasbih memuji Asma Alloh. Dialah kekasih Ilahi........ Nabi Muhammad SAW.            Kembali ku kunjungi angan itu menyertai lajunya waktu yang terus mengenangmu. Ya Nabi terimalah salamku ..... Ya Rosul terimalah solawat ku...... Ya Kekasih Ilahi berikanlah safa'at mu untukku. ........................ Allohumma sali ala sayyidina Muhammad, wa'alla allaiwassalam ...............................          Masih jelas ingat ini dimalam perjumpaan itu. Kebahagian menjadi berkah yang beranugerah dalam hidupku. Dan b erharap...

Aku tak berdaya

Aku mengaduh karena sakit..... Aku terdiam sejenak,menikmati rasa itu dalam rintih. Peluhpun jatuh,lepaskan diri dari belenggu rasa. Aku mengaduh karena sakit..... Aku terdiam sejenak,bersama nafas panjang kuharap meredakan semua ini. Namun semakin dalam rasa itu  membelenggu...... aku tak tertahankan. Aku mengaduh karena sakit...... Aku terdiam dalam lunglai yang tak berdaya. Sejuta rasa seakan mencabik-cabik menjadi satu. Perih menghujam..... Lara  bertandang....... Lelah menghampiri.... Letih mendatangi......... Lemas memeluk dari belakang...... Lemah merajuk menyerta....... Dan rasa sakit itu entah dimana tempatnya. Raga terbaring dalam ketidak berdayaan. Aku mengaduh karena sakit..... Aku terpejam dalam dalam....... Aku terdiam bersama raga yang mengiba....... Kupejamkan mata,mencari selah dalam hatiku..... Istiqfar berulang jadi labuhan terakhir...... Tawakal pada sang pencipta adalah jalan terbaikku. Aku terdiam ....... Aku terpejam ......... H...

Sang purnama

       Semua terasa indah.......... andai saja aku tersadar dari awal, Tak inginku berlalu tinggalkan semua itu. Dalam dekapan rembulan yang  berwujud sempurna....    Bersama rasa dingin menjadi tanda, kehadiranmu kini untuk semesta....         Apa yang akan kau sampaikan diujung malam..,..... Apa yang ingin kau kabarkan disetiap senyuman..... Apa yang ingin kau ceritakan pada dunia..... Tentang kesedihan atau bahagia. Tentang waktu atau masa....... Tentang dunia di luar sana..... Atau tentang rangkuman sebulanmu dalam petualangan hari-harimu.       Malam ini tiada yang aku sampaikan padamu....... Pertemuan dalam pandangan  syukurku, dapat menjumpaimu wahai sang purnama. Terangi gelap kala langit menyapa malamku. Senyummu mengingatkanku sebuah nama...... Sinarmu pancarkan terang disela memori yang lewat..... Hanya diamku jadi warna tersendiri tentang dirim...

Untuk adikku (Sulistiyani)

Ingin ku tulis surat kecil untukmu, sebagai penyembuh kerinduan saat inginku bertemu. Berisikan kumpulan doa dari semùa orang-orang yang mengasihimu. Ku kirim disegala  pintu kebaikan ....... Dan kutebarkan di setiap mimpi..... Berharap sampai padamu atas ijinNya. Sebagai Rahmat yang turun untukmu.... Sebagai  Berkah yang cukup di kehidupanmu..... Dan sebagai Ampunan dan hadiah yang Istiqomah dari Tuhanmu. Bagaimana dirimu..... Lampaui waktu sendirian atau bersama ayah,kakak dan saudaraku yang telah mendahului. Sampaikah apa yang kukirim selama ini. Bukan harta,bukan kenangan...... Sebaris doa yang kupanjatkan sebagai hadiah untukmu disana, sebagai bekal dikeabadian. Taukah kamu apa yang ku buat untukmu. Sebuah puisi yang khusus untukmu dari berlalumu sampai setahun kepergianmu. Semua tentang kamu. Apakah kamu juga mendengar apa yang kukatakan selama ini...... Tentang cantiknya anakmu yang sudah remaja. Semua mirip dirimu. Apakah kamu lihat dari sana. ...

Kepastian

      Tak perlu sebuah nama untuk sekedar sanjungan...... Tak perlu sebuah nama untuk sekedar menyenangkan........ Dan tak perlu basa - basi hanya untuk sebuah pujian...... Cukuplah kau cintai aku apa adanya.       Tak perlu sebuah umpama kalau sekedar rayuan sesaat.... Tak perlu sebuah ibarat kalau sekedar pemanis yang terucap..... Dan tak perlu kiasan untuk penyampaian sebuah rasa. Cukupkah bagiku kalimat hati  yang bisa ku pegang.       Seiring waktu semua akan tau dengan sendirinya...... Bersama waktu sebuah nama akan melekat dengan ketulusan..... Dan dalam kebersamaan semua warna  kita yang tentukan...... Cukuplah setiamu jadi percayaku yang utama.          Tak ada sebuah asap kalau api tak bernyala..... Tak ada sebuah prasangka kalau mata tak pernah menyaksiknnya. Dan tak ada sebuah ingkar kalau dusta tak mampir menyerta...... Cukuplah  k...

Insyaallah itu Beliau

       Malam masih bertengger di Samudra langit. Pekatnya bagai bayangan mata yang terpejam. Kelamnya mampu ciptakan bintang diantara redupnya mata yang mulai terkantuk. Lelapnya ciptakan mimpi di persemaian malam.......         Datangmu temani kesendirianku,bersurban putih dengan jangut panjang yang memancarkan sinar keagungan...... Tertundukku dengan tubuh yang bergetar dalam kekaguman...... Perasaan bahagia dan haru mewakili lembaran mimpiku......     Siapa yang hadir dalam sosok yang bersahaja...... Tanpa kalimat penyampaian, lewat bahasa kalbu,satu persatu pencerahanmu sampai padaku..... bagai sebuah pembelajaran antara guru dan murid. Perlahan kuikuti rangkaian cara yang kau lakukan.... Seperti berwudhu kutarik lenganku.... Seperti makan,kumasukkan buah yang pertama...... Kenikmatan mengalir dengan sendiri. Kembali ku masukan buah yang kedua,dalam ingatku lengan ini masih memanjang..... ...

Singgahi masa lalu

    Sengaja hadirku tanpa kata-kata, Menyeruak masuk tanpa permisi.... Kucari jejak diri yang masih ada, Ku hapus tiap langkah yang dulu pernah salah.....agar lebih baik.     Sengaja ku datangi masa lalu, Ku pangkas coretan usang agar tiada prasangka di depan...... Ku punguti ceceran kilaf di sudut peristiwa.....agar tiada kelalaian.           Sengaja kusingggah sejenak, dimasa yang ada dalam laluku. Ku kantongi menjadi rangkuman hidup agar tiada pengulangan..... Kukubur menjadi pengalaman diri, Agar ada pembenahan yang lebih baik.        Sengaja Ku mengurai satu demi satu,agar tiada salah paham yang sia-sia..... Tiada masa depan tanpa masa lalu, dan belajar dari sebuah masa lalu akan berharga untuk masa depan.       Jangan sampai kesalahan yang sama di hari lalu terjadi lagi...... Dan jangan ada pengulangan khilaf yang sama nanti di masa datang...... ...

Biarlah berlalu

Usah kau tanya lagi,kalau sebuah jawab engkau yang tahu...... Usah kau berharap,kalau sebuah mimpi kau titipkan dilain hati.... Usah kau tebarkan janji,kalau sebuah ingkar sering terjadi...... Usah kau titipkan rindu,kalau hati bukan untukku. Usah kau semai cinta,kalau semua tersudahi diujung dusta..... Usah kau ucap setia,kalau jauh disana kau mendua..... Mungkin gerimis ini tak akan reda, sebelum hujan deras memulainya. Mungkin semua tak akan  berakhir,sebelum kisah menyata terjadi didepan mata. Mungkin langit akan kembali cerah,kalau awan hitam sudah menghilang....  Mungkin air langit tak akan jatuh,kalau mentari bersinar terang....... Mungkin semua akan tetap indah, kalau tiada ingkar menyerta. Dan bersama waktu kubiarkan semua berlalu.

Semua karena cinta

Begitu besar AnugerahNya.... Ciptakan cinta disetiap relung hati hambaNya. Aku terlahir karena cinta.... Aku tumbuh karena cinta..... Aku besar karena cinta..... Aku hidup dan mati karena cinta. Sebesar apa sebuah cinta mampu menembus isi jiwa. Aku terdiam karena cinta..... Aku terpaku karena cinta....... Menatap dirimu...... Bergetar hatiku........ Berdegup jantungku..... Melihatmu semua karena cinta. Seberapa besar sebuah cinta mampu mewakili semua rasa, Aku menangis,aku gembira....... Semua karena cinta. Aku berduka,aku tertawa....... Semua karena cinta. Aku gelisah,aku bahagia......... Semua karena cinta. Aku resah,aku gundah..... Semua karena cinta. Seberapa besar sebuah cinta mampu mengorbankan segalanya. Semangatku, doa dan usahaku..... Semua karena cinta. Harapanku, cita-citaku...... Semua karena cinta. Kasihsayangku, kesetiaanku..... Semua karena cinta. Kejujuranku, kepercayaanku...... Semua karena cinta. Janji suci  dan saling menjaga..... ...

Kusadari

   Tak pernah ku sadari usia termakan waktu. Indahnya dunia yang melalaikan, menjadi diri lupa akan angka yang kian bertambah dan bertambah......      Tak terasa pencapaian mimpi meraih angan,melambungkan hasrat duniawi untuk bahagia.... Butuh perjalanan panjang.      Jauh usia membawa diri, tinggalkan muda yang tinggal kenangan. Menitpun menyusul detik tanpa menghitung kurangnya sebuah usia atau penambahan sebuah masa. Semua terus berjalan tanpa kusadari...... Dan usia kini tak muda lagi.       Aku tersenyum memandangi paras yang sama dalam cermin bergambar diri.... Ada senyum yang tak seperti dulu, Ada tatapan yang tak sama dulu, Ada goresan lain,saat diri bersanding di 20 tahun lalu.... Waktu telah pudarkan semua.            Satu persatu episode kehidupan telah kulalui....... Asam garam dunia telah terasakan. Tiada yang dapat mengurai semua rangkuman...

Bila usia merenta

       Entah pandangan apa yang kulihat didepan mata. Dalam balutan nyata hatiku mulai tersayat..... Terbayang gambaran esok dalam diri,akankah sama atau berwarna lain yang lebih baik. Bila diri sudah tak berguna..... Tinggalah raga yang hanya tersisa , guratan lelah nampak terpahat di kening tuanya.... Duduk termenung diantara lelahnya perjalanan hidup yang sudah lama terlalui..... Bukan hanya itu, ketidakberdayaan terasa jelas di tiap pandangan yang enggan tersampaikan. Bila usia sudah menua,seakan raga tiada arti lagi...... Dimana tubuh kekarnya. Yang dulu tercurahkan untuk bekerja keras demi keluarganya.... Dimana asa dan semangatnya, yang dulu berkobar demi kebahagiaan keluarganya...... Dimana permata hatinya,yang dulu jadi tambatan hati....... Dimana jerih payahnya selama ini, kalau sekarang tua dan papa. Bila usia sudah senja,kemana sisa hidup akan berlabuh...... Tanpa kasih sayang yang dulu pernah dia berikan....... Tanpa perhatian y...

Sang Penentu

        Awal sebuah cerita mengalir hadir dipendengaran semesta..... Lewat nyanyian burung yang membawa pesan..... Lewat daun kering yang berguguran sebagai pengingat...... Bersama desiran angin yang membawa salam...... Dalam persemaian waktu semua  menunggu sang Penentu.         Kabar telah tersampaikan dilembaran langit.... Namanya telah tertulis sebagai gilirannya...... Kapan dan dimana jadi takdir yang mengalir..... Bagaimana dan kenapa menjadi penyalahan sebab akibat..... Semua terasa cepat dalam hitungan usia akan tersudahi. Bersama persemaian waktu,semua menunggu sang Penentu.         Tak ada penambahan usia andai,tinta telah tergores diTangan kuasaNya.... Tak ada pengurangan hari andai esok sudah jadi kehendakNya..... Dan tak ada sebuah mampu untuk menghindar bila rencanaNya sudah menjadi qodo dan qodarNya. Bersama persemaian waktu,semua menunggu sang Penen...

Rasa benci

   Siang kian terbentang,aroma panasnya menambah rasa yang kian sulit kupadamkan..... Kembali kutekan lajunya amarah... Dalam nafas panjang kuperangi emosi agar ada selah hati ini untuk keluar dari serapah emosi.... Bagai bom waktu yang siap pecahkan semua.       Kuraih istiqfar sebagai penenang.... Berlabuhnya diam kuharap meredamkan api didalam dada. Namun lintasan sakit kembali datang menyeruak diamku..... Berbisik diantara amarah dan nurani.        Ada garis merah yang sulit berubah warna.... Ada bara api yang sulit padam.... Ada luka yang masih menganga... Berdarah dan perih. Kebencianpun jadi buah disela rasa itu, menambah torehan yang pernah tergores.....dan terjadi lagi.         Begitu sulit membasuh luka dalam keutuhan cinta yang sama. Teramat dalam luka yang tertinggal..... Teramat sakit lara yang telah tergores..... Teramat perih mengingat semua. Dan teramat sul...

Hanya aku yang tahu

          Gemercik air menemani petualangan ku kali ini...... Dudukku diantara kenikmatan dunia, perlahan mengalir di rongga dada..... Semua tertuang dalam puji syukur atas Anugerah saat ini.       Gemercik air kian deras,  bersama puncak kenikmatan yang hampir sempurna,semua karena Anugerah sang Kholiq...... Hingga segalanya dimudahkan segala urusan.        Nada gemercik air mulai melemah,bersama senyum tulus dari sebuah petualangan sesaat. Akan kubawa kemana andai tinggalnya merepotkan..... Akan ku titip dimana kalau semua berujung keresahan. Akan ku buang dimana,kalau semua enggan menerima. Dan kubagikan siapa,kalau semua pernah merasa. Aku tersenyum bersama lalumu.         Perasaan resah memudar bersama gundah yang perlahan meninggalkan hati..... Senyum mewarnai paras ayu,yang sempat sodorkan khawatir saat semua rasa tertuju padamu.....

Kalimat doa

      Rentang waktu menjadi jarak antara usia belia yang merubahmu dalam dewasa. Celoteh manja yang dulu sering tertawa bercanda mulai menghilang...... Bahasa kecilmu yang lucu, dalam polah yang lugu,mulai berubah...... Tubuhmu yang dulu mungil menggemaskan,kini tumbuh tinggi dan besar...... Ada yang lain saat hadirmu dalam balutan usia dewasa mulai kurasa. Ada apa dengan rasaku....entah.         Memandangmu tertidur pulas, terasa jauh dirimu dariku..... Kembalinya sang waktu tak mungkin membawamu sikecilku dulu..... Memandangmu penuh kasihsayang terasa dekat hati ini bersamamu.... Berbagi cerita dari hati ke hati, adalah inginku agar selalu terhubung batinku. Memelukmupun seluruh hati tercurahkan seperti dulu. Sayang ini masih sama dan akan abadi selamanya.         Tak ada mampuku lagi mengikuti laju kakimu yang mulai menapak kehidupan. Tak bisa lagi mendampingi dirimu disetiap k...

Kehadiranmu

     Barisan lalu oleh lara pernah mewarnai hatiku. Lembaran indahpun pernah kujalani bersama bahagia. Potongan mimpi yang belum terwujud juga masih tersimpan dikamar ingatku. Sepenggal hati yang dulu pergi kini mulai kembali. Membawa senyum,hapuskan luka.       Kuurai satu persatu kisah yang pernah kau tinggal disini. Bersama rindu dan airmata..... Bersama setia dan percaya..... Bersama cinta dan kasih sayang..... Dan bersama yakinku,amanah kan selalu terjaga.        Pernah lelah terpurukku diantara prasangka dan putusasa, hingga aku kembalikan padaNya. Hingga hari ini,diwaktu yang terindah membawa separoh hatiku kembali. Bukan mimpi atau fatamorgana.... Tersadarku dalam peluk cium sebuah kerinduan. Bahagia menghangat seketika.          Kini ku buka lembaran mimpi yang belum sempurna, tuk wujudkan bersamamu..... Kuraih prasangka baik sebagai doa, bersemayam...

Kelana sang diam

Dalam diam pernah ada kejenuhan yang mengisi. tanpa tau apakah itu..... Semua mengalir sesuai bisikan hati, Berjalan dengan naluri,tanpa sadar semua hanya ruang ilusi. Memandangmu hanya lewat jendela angan..... Meraihmu tanpa kasih yang tersambut..... Mengharapun hanya sebatas pemikiran yang terciptakan.... Tanpa tau apakah itu. Dalam diam kusemakin larut, Mampu hadirkan berjuta pesona... Mampu ciptakan dunia lain sebagai umpama...... Tanpa tau apakah itu. Dalam diam kubungkus semua mimpi,agar menyata diujung hari. Kubawa saat semua terjaga sebagai penyempurna kelanaku diruang imajinasi..... Tanpa tau apakah itu. Dalam diam kurangkai semua doa. Berikut sadarku tetap terjaga, Agar ingatku selalu pada Ilahi, saat jalanku terbuai sang mimpi..... Dan membawa dunia kembali singgahi dalam hari hariku. Dalam diam kucipta lentera  sebagai cahaya.... Kuhimpun terang diantara gulita agar kembali kutersadar di dunia nyata. Kini ku tau, s emua hanya sebuah kelana.

Pantai selatan

     Disini kuberdiri ditepian pantai dan deburan sang ombak..... Pesona indah Parang Tritis, membawa tubuh ini basah diterpa ombak yang pecah putih berbuih. Air laut pun manja merayu, berlari kesana kemari...... Ada rasa tersendiri,saat desiran pasir bermain dikaki ini...... Seakan terhempas,limbung ragaku bersama hanyutmu menengah..... Ada rasa tersendiri,saat buihmu berlari menjauh lalu mendekat dengan gulungan ombak yang terasa memeluk tubuh ini..... Lalu hening dan sunyi. Ada rasa tersendiri,saat labuhmu tenang membawa angin mengibaskan gaun ini sepoi-sepoi. basah dalam dingin yang mulai terasa. Ada rasa tersendiri,saat berdiriku menatap luasmu..... Bersama alam semua inspirasi datang  menghampiriku. Ombak kembali pecah ditubuh ini. Angin kembali membuai raga ini. Pasir pantai yang lembutpun terbawa dalam hempasan penuh cinta........ Permainan alam kembali terjadi, Desiran pasir.....desahan angin.... deburan ombak...... Basah pecah menyatu d...

Sebuah tanya

         Ada sesuatu yang tak kumengerti......  dari waktu atau zaman yang terus berganti masa . Pertama dan terus mengalir dalam hitungan tangan.....semua sama. Mungkinkah perkembangan dunia atau sebuah karma.... Mungkinkah hilangnya peradaban dari sebuah aturan..... Mungkinkah sebuah pengingat rapuhnya bumi oleh kemaksiatan. Atau hari akhir semakin dekat..... Semua sesuai tanda-tanda kiamat. Berkali gelengan kepala sebagai jawaban dari tanya yang terus meronta diruang jiwa. Termangu......... Termanguku diantara keheranan. Terpaku...... Terpakuku dalam sebuah peristiwa. Terdiam........... Terdiamku diantara kebisuan rasa. Berlalu.... Berlaluku dalam prasangka..... Semua berbahasa terka,saat gelengan kepala mampu mewakili sebuah tanya,sebagai jawaban tak mengerti. Ku termangu.... Ku terpaku....... Ku terdiam....... Bersama senyum lalu lalangnya insan...bersama itu pula semua mencair. Bersama hiruk pikuknya suasana, bersa...

Bukan sebuah gerimis

       Gerimis mengundang dingin tertumpah dan mencairkan suasana yang beku kembali membatu. Kenyamanan yang menghangatkan luntur bersama jalan yang berbeda. Bukan gerimis sang hujan......     Bukan embun sang pagi..... Bukan air mata langit..... Tapi mendungnya hati....., tak berdaya menahan isak yang pecah dalam tangisan. Meratap kejadian diujung waktu tanpa kata-kata penyelesaian.          Cukuplah menyelam minum air,hingga satu,dua pulau terlampaui dalam sekali dayung..... Umpama apa sebagai kiasan, ibarat apa sebagai gambaran.... Saat semua tak dapat mengusaikan kesalahpahaman yang ada.....        Bunga melati yang seharusnya mewangi, beraroma lain diantara saudara.... Keakraban yang seharusnya terjalin,pudar bagai retaknya sebuah kaca..... Diam dan diam jadi pilihan masing masing diri tanpa tau mengapa dan bagaimana semua terjadi. Dingin dan beku jad...

Lembaran kertas

            Hari ini kembali tanganku menari diantara pena dan lembaran kertas, Berisi keresahan yang ingin segera tertulis sebagai pengingat. Ada kecemburuan yang mewarnai setiap jarakku denganmu.... Kala sehari tak jumpa. Saat waktu tak berlabuh..... Dan suapun hanya sebatas kalimat sebagai kabar disana.           Lembaran kedua kutulis tentang resahku disini....... Bersama rindu,ku sampaikan  cemburu wujud resahku. Bersama penantian,kutitipkan setia agar jadi pengingatmu. Bersama kejujuran,kusemai percaya diantara hatiku dan hatimu. Dan bersama yakinku,Tuhan menjaga seluruh keutuhan cinta kita.          Selembar ke tiga telah penuh akan ceritaku padamu...... Namun tangan ini terus menari diujung pena...... Berangan indah menghapus keresahan yang menjadi terka...... Berbagi prasangka yang sempat kuungkap disudut hatimu..... Seb...

Menghapus memori

     Kucari gambar diri,dari sebuah lalu yang pernah terlukis bersamamu.... Ku pesan lembaran itu,tuk menghapus adanya aku dimasa itu. Bersama canda tawamu dan seulas senyum di bibirmu.... Menghapus semua tentang kamu.        Gelengan kepala menjadi bahasa isyarat..... Berawal kalimat iklhas atau rela, berkecamuk pelan,berargumen dengan kata hati.... Entah apa yang menjadi pilihan saat labuhnya terasa berat. Bila mengingat semua terlalu indah tuk dilupakan..... Namun terlalu sakit tuk mengingatnya..... Dan terlalu panjang tuk menjadi cerita.     Beriring jejak kaki masa lalu, yang perlahan memudar tertutup debu, seiring pula sebuah lara menyembuh dari hati..... Entah waktu yang lama atau hadirnya bahagia yang melupakan semua.       Seiring berjalannya waktu, seiring pula lalumu menjauh pergi meninggalkan semua kisah yang pernah terjadi. Jauh terkubur bersama silamnya waktu...... Dala...

Kekasih mimpi

    Karenamu, diantara malam dan mimpiku berwarna biru.... Datang dengan senyum menawan, Berbahasa santun bernada manja. Sebagai labuhnya raga dalam penat seharian. Terpejamku......tanpa tau siapa gerangan.        Hadirmu diantara malam dan mimpiku berwarna merah muda..... Berbicara lembut,rayu mendayu dalam balutan asmara yang tanpa menyata dan sebuah fatamorgana. Atau lintasnya angan ......... penyempurna sang mimpi.        Kedatanganmu diruang mimpiku berwarna jingga...... Memanggil tanpa panggilan lalu menatap tanpa pandangan, seperti ilusi yang berasa....... Hanya perasaan yang mampu membaca suasana itu.... Sebentar mampir,terbang diantara penatnya sebuah waktu. Tanpa tau siapa gerangan yang singgahi ruang mimpi.         Hadirmu tanpa undangan, duduk diantara kesunyian sang lelap.....    Dan warna kelabu menjadi pelangi rasa saat itu. Diam dan ...

Bukan cinta biasa

     Peristiwa kehidupan indah  bersamamu terbayang nyata... Gugusan hari- hari kulalui penuh kasihsayang..... Goresan yang terlukis bersinar cinta,beraroma asmara disetiap waktunya. Membawa setia dan percaya diantara kejujuran sebuah amanah. Kerjapan binar bintangpun, mengiyakan isyarat itu... Manja merayu tanpa mengurangi karismanya,tetap terindah. Angin yang hadir menghempas lembut tiap prasangka yang melintas..... Sesekali basah membawa embun, basahi cemburu yang kadang menjadi bumbu cintaku. Senyum mengembang sebagai labuhnya jiwa. Semua terasa indah kelanaku bersamamu sepanjang usia.      Peristiwa indah merangkai kisah disetiap lembaran nafasku. Terhitung disetiap masa yang telah terlewati.... Usiapun mengalir terus dalam angka yang kian bertambah... Bersamamu semua terasa indah, dan bersamamu kan kuhabiskan usiaku. Ini bukan cinta sesaat ,semua terpahat di dinding langit.... Memenuhi gunung yang menjulang.... Bersama l...

Angin

Angin..... Kubiarkan geraimu membelai rambutku..... Bersama senyummu yang bertiup lembut dilapisan kulitku..... Tanpa bahasa,diammu penuh ungkapan rasa..... Kadang berbisik manja tanpa kalimat penyampaian..... Sesekali bercanda diantara tubuhku tanpa kata-kata.... Angin.. Lajumu berarak pelan tanpa bisa ku kunjungi.... Gerakanmu meraih raga ini dalam kibasan manja,tanpa aku sadari..... Pandangku jatuh dalam balutan sepoi-sepoi sebuah perwakilan..... Tanpa bisa kutatap ataupun ku genggam. Namun hadirmu penuh rasa dan terasakan. Angin..... Adakah kabar yang kau bawa dari semesta..... Adakah pesan yang ingin kau sampaikan dari sang waktu..... Adakah cerita dunia yang ingin kau bagi untuk kami..... Adakah berita yang belum sempat kau dengar dari sang alam...... Atau mungkin sepenggal lalu yang masih tertinggal didinding langit...... Engkau terdiam,hanya nafasmu yang mulai kencang mengibaskan isi semesta. Angin..... Kata apa yang kau ucap. Kalimat apa yang kudengar. Ba...

Ketika cinta hadir

Ketika cinta hadir tanpa sengaja, dilintasan rasa dan pandangan. lalu bermuara di sanubari... Getaran dan degup jantung jadi irama yang tak dapat  ditutupi.... Semua tiada bisa mengelak.... Saat hadirnya bersemayam langsung dihati. Menggores indah, paras dan senyuman yang melekat diruang ingat. Bernada asmara,berlagu tembang cinta.... bersama kerinduan bila tiada jumpa... Berdendangkan sayang disetiap lembaran langkah.... Bersenandung kasih disetiap nafas harian.... Berharap terus sejalan dan seirama tersambut tangan..... Semua memenuhi perasaan yang sulit diungkapkan. Ketika cinta hadir tanpa sengaja, Bersama nuansa lain terselip cerita sebuah kisah yang sama. Mengalir apa adanya,umpama kuncup seakan mekar seketika..... Seumpama air,gemerciknya beraroma jatuh cinta. Seumpama bintang,cahayanya manja menjadi saksi kebahagiaan. Seumpama purnama, sinarnya membiaskan cahaya surga dunia. Ketika cinta hadir tanpa sengaja, Kemana kan bersemayam anugerah ini...... Memand...