Kembali pena ini menuang sebuah rasa tentang hariku.
Lembar pertama ada nama indahMu yang penuh kasihsayang.
Ingin ku tulis kedalaman kalimat ini agar membawa ketenangan tersendiri.
MemujiMu adalah sebuah Anugerah bagiku....
MerayuMu adalah perasaan dekatku kepadaMu....
Dan mengulang kebesaranMu dalam Asma indahMu adalah menenangkan jiwaku.
Lembaran kedua semakin hanyutku dalam sebuah kata diam.
Bulir tasbih menggelinding satu persatu dalam rangkaian indah kelanaku bersamamu.....
Entah larutku dalam dunia tenang
Menghantar ingatku disetiap mimpi yang selalu hadir singgahi malam keAgunganMu.
Bukan lena atau lalai yang merajai,
Sadarku dibatas alam pemikiran bermunajat pada sang Kholiq.
Tak ada penyampaian hanya bahasa kalbu yang mewakili semua doaku.
Semua rasa tertumpah bersama diamku yang terus memanggil namaMu......
Ada gambaran salah yang pernah ada,melintas dihelaan nafas ini....
Ada catatan khilaf yang pernah hadir bersama lalaiku.....
Ada kerapuhan yang pernah tak setia dijalanMu......
Ada ujian yang menyerta saat teguran menjadi pengingat......
Ada kesempatan yang terhampar luas untuk terlewati......
Ada doa-doa yang dulu belum terpenuhi......
Ada harapan dan keinginan yang belum tercapai......
Ada rangkuman kehidupan yang bermuara istiqfar.......
Semua mengalir dalam bahasa kalbu tanpa sebuah penyampaian.
Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Penyayang.
Lembar demi lembar tulisan ini tergores memenuhi diamku.
Semua rasa tersudahi bersama doa yang tersampaikan.
Comments
Post a Comment