Satu demi satu tulisan ini terangkai dalam kalimat panjang,
Bait demi bait terasa berat rasa ini tertuang dalam tiap paragrafnya.
Semua tentang kamu.......
Anakku.....
Saat langkahmu dalam ketaatan, lembaran hari terasa memberi warna indah di kehidupanku.....
Semua bahagia dalam kasih sayang yang penuh kedamaian.
Anakku.......
Saat waktu membawa usiamu bertambah, kelalaian mulai menghampiri dirimu di dunia yang tak bersahabat.....
Nasihat ini tercampak diujung lidah, tanpa ketaatan lagi.
Anakku.....
Waktupun berlalu membawa ketaatanmu naik turun bersama lingkungan yang ada.....
Kadang terasa dekat dihati ini,lalu terasa jauh tanpa kumengerti.
Anakku......
Rasa ini terus berkembang diruang ragamu yang sedang mencari jatidiri.....
Ketenangan yang pernah ada, terkoyak oleh sikap dan tutur kata yang mulai mengeras.
Kedamaianpun memudar bersama lalumu yang kian menjauh......
Anakku.......
Hadirmu kian jauh dari harapanku,
Sosokmu kian berkembang tanpa bisa dikendalikan.....
Angan dan pikiranmu sulit kupahami,dalam kesabaran kurengkuh jiwamu kembali pada ilahi.
Anakku......
Hanya doa kami yang tak henti sebagai permohonan.
Agar hidayah sampai padamu sebagai petunjuk......
Membawamu kembali dalam ketaatan pada Ilahi.
Hanya kasih sayang kami sebagai pelunak hatimu.....
Agar langkahmu selalu dalam kesalehan dan lindunganNya menyertaimu dimana berada.
Anakku....
Smoga masa itu segera berganti bersama doa kami yang tak henti.
Comments
Post a Comment