Teriknya mentari bagai memanggang isi dunia.....
Keringat jadi teman saat gerah tiada terbendung dipintu rasa.
Dahan mengering bersama daun yang mulai tertunduk layu kena sinarnya.
Terasa sekali dahaga singgahi tiap kantong tenggorokan.
Berganti nama dalam waktu yang sama.
Entah kemarau atau panas terbentang luas bagai samudra kering,berpijak dibulir sengatan yang mengerikan.
Ragapun membawa rasa yang berbeda,saat panas seakan memasak isi kepala,dan menuang air yang mendidih dalam baluran kulit,terasa mengelupas.
Mungkinkah sebuah ujian atau sebuah tanda agar lebih dekat padaNya......
Bahwa panasnya neraka melebihi semua ini....
Mungkinkah suatu hukuman atau sebuah teguran.
Atau sebagai pengingat untuk lebih berfikir bahwa tiada yang dapat menolong,kecuali sang pencipta.
Hingga tiada yang dapat dibanggakan saat sadar semua hanyalah milikNya.
Agar segera berbenah kembali kejalanNya.
Sebelum kalimat taubat terlambat dalam ucapan yang tak sampai.
Diakhir kehidupan.
Comments
Post a Comment