Skip to main content

Hujan

Masih seperti biasa,
Setiap cerita akan menorehkan rasa yang berbeda.
Kupunguti kepingan lelah yang sehari tiada teman menyapa.
Tetesan air langitpun tak luput kujadikan cengkrama disaat gerimis menjadi tamu pertama.
Basahkan....basahkan....

Hujan berlalu lalang terus dan terus......
Seakan tersedu tanpa tau apa itu.
Sebentar sahutan batukmu tersengal.
Meniti langit turun kebumi.
Meliuk lembut tersapu rindu.
Basahkan ....basahkan.....

Angin mulai membalas candaanku dengan kibasan dinginnya.
Adakah yang kau nanti....
Hingga lalumu untuk kembali
Adakah yang kau tunggu.....
Hingga redamu tak kunjung datang 
Gemuruhmu menjadi instrumen sendu.
Basahkan....basahkan......

Daun mulai penuh sibening jernih ini.
Batang pohon mulai bermandikan 
Dingin merangkul waktu yang terus berputar,
Bunga semakin malu, tertunduk tersiram air hujan .
Basahkan.....basahkan.....

Namun kau tetap bergoyang tersapu angin yang mulai nakal.
Kata-kata apa yang akan keluar.....
Bahasa apa yang pantas kuucap .....
Kalimat  apa yang akan terangkai....
Hingga semesta mengirim pesan.
Basahkan.... basahkan......

Semakin deras airmu tertumpah
Semakin kencang anginmu menerpa.
Semakin keras petir mengiringi lagumu
Dan semakin menghitam langitmu menyelimuti bumi.
Kau terbatuk.....
Menggelegar bersama kilatan cahaya 
Seakan mencabik - cabik cengkrama ini.
Basahkan.....basahkan.....

Kenapa gerangan marah
Adakah salah dari candaanku
Adakah salah pemahaman rasaku
Hingga anganku tersesat di kubangan badai sang hujan.

Allahumma shoyyiban nafi' an
Ya Allah turunkan  hujan yang bermanfaat.
Aamiin





Comments

Kiriman Terpopuler