Diujung mata memandang, Segerombolan awan hitam berarak turun Warna pekatnya membawa bayangan menakutkan..... Langit bagai tumpah isianya jatuh ke bumi Membuat genangan baru yang enggan mengalir... Langit yang biasanya terang meredup berpayungkan mendung yang tiada permisi. Sejenak ku termenung.... Semesta mulai memberi tanda, Pesan suratnya dibawa angin melewati samudra ,laut dan gunung - gunung...... Gemuruh sayap ringan berhamburan melayang di udara. Gonjangan kecil menggugah kesadaran penuh untuk tetap terjaga. Gonjangan besar merambat merayap semakin mendekat. Hiruk pikuk melaju dalam nyanyian pilu. Tangis jeritan beraroma duka yang mendalam. Astaghfirullahal adzim. Sejenak ku termenung..... Adakah semesta memberi kabar Tentang saudaraku disana.... Hingga larutmu tertimbun waktu dalam sekejap. Adakah semesta memberi kabar. Tentang keadaanmu disana.... Hingga dukamu menjadi duka semua. Adakah semesta memberi kabar Tentang saudaraku disana..... Saat dunia meronta meruntuh...
Entah bulan yang keberapa..... Hadirnya tak kunjung ada, Debar jantung di dada berdetak cepat Laju sang waktu menerobos sekat Namun belum ada tanda yang mengisyarat. Gundah gulana menjadi rasa yang panjang. Keresahan menemani hampir diakhir bulan ini. Adakah prasangka yang bertanya tanpa jawaban . Adakah yang ditunggu enggan kembali. Adakah yang kunanti belum segera datang Ataukah sudah selesai dan terhenti. Ataukah memang habis dan tiada akan datang lagi..... Ataukah bulan tertutup berakhir diangka 50 ini. Semua menjadii misteri yang belum terpecahkan. Entah bulan yang keberapa..... Hadirnya tak kunjung ada, Kembali jantung berdebar-debar. Hari penantian selalu meleset, Sang bulan mulai menjaga jarak... Hadirnya enggan diketahui.... Berlindung dibalik layar tersembunyi. Berganti bulan lain dan yang lain lagi. Hingga penumpukan angka melebihi jari tangan. Mungkinkah semua berproses..... Mungkinkah semua berubah..... Mungkinkah setiap cerita berbeda.... Hingga pen...