Malam merangkak pelan....
Diguyur hujan dalam pelukan penat seharian.
Mata berkedip dalam pelarian sang kantuk.
Cengklung.... cengklung......
Bunyi handphone memecah kesunyian....
Ada pesan yang disampaikan.
Entah siapa dan bagaimana....
Kembali terdengar lagi.
Kuraba,dalam pencarian dimana suara itu berasal....
Tetap dalam balutan kantuk,semua terasa percuma saja....
Hingga setengah sadar, kubaca semua pesan masuk....
Kumpulan cerita jauh melebihi komik atau sebuah majalah...
Rupanya petualangan sejenak adalah mimpi di separoh tidur....
Lelapku diperaduan malam,
Tanpa kata-kata sebagai lagu tidur,
Matapun merapat diantara bayangan hitam....
Hanya nafas panjang yang sesekali terdengar,sebagai pulasnya diri.
Cengklung....cengklung....
Pesan masuk tak mampu menembus pendengaran.
Apa yang terjadi,
Raga yang tadi mengeluh,terdiam dalam peristirahatan.
Terbang dilintasan malam....
Mengajak mimpi singgah untuk sekedar menghapus kerinduan.....
Entah apa yang akan disampaikan,
Atau mungkin penat sehari berlabuh pula diruang mimpi.
Cengklung..... cengklung.....
Suara handphone kembali terdengar.....
Sunyi dalam persemaian malam yang memeluknya.
Hanya senyum yang sesekali mengintip sebagai isyarat.
Tentang perasaan sebuah mimpi menembus batasan nyata.
Cengklung.... cengklung......
Biarkan waktu merangkum semua pesan diesok hari.
Comments
Post a Comment