Bulan meredup diawal Februari.
Perlahan langit menghitam, diantara mendung berawan yang tak sanggup lagi menahan diri.
Pecah air langit dalam hempasan angin kencang.
Hujan.....
Hujan........
Hujan...........
Membasuh semesta, memandikan alam yang gersang.
Februari membaurkan asa dalam basahnya sang jiwa.....
Bagai berkah yang tercurah....
Hujan membawa Anugerah disetiap tetesannya.....
Tiada keringnya bumi sebagai umpama sebuah hati dalam basahan dzikir penenang....
Tiada tandusnya hati sebagai ibarat saat mendengar pujian akan AsmaNya....
Dan tiada keindahan sebuah hujan tanpa Rahmat dan kasihsayang Nya.
Februari hadir menyerta disetiap langkah sang bulan dalam dingin yang tercipta......
Tak ada persemaian waktu yang percuma dalam sebab akibat.....
Tak ada lajunya waktu yang sia-sia saat jiwa mampu membeda dalam dua pilihan.
Dimana sebuah benar....
Dimana sebuah salah.........
Kecuali memang diri enggan dalam pembenahan yang lebih baik.
Februari tersenyum manja bersama angka yang menyerta....
Banyak warna yang ditawarkan.....
Banyak keindahan yang terasa.....
Dan banyak sikap yang dipertanyakan....
Kemana diri mampu memilah disetiap waktu yang akan singgah.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete