Tak tahu hiruk pikuk apa, atau sebuah lalu-lalang.....
Petikan kompor, mematik sang api....
Gemercik air menambah irama sendiri dibelakang...
Sesekali terdengar dentingan sendok beradu piring...
Bersama menyatu dengan alunan senandung sang biduan dapur.
Ada nafas panjang yang sengaja kuhembuskan keras...
Mungkin telinga tak setuju mendengar musik dapur yang membuyarkan imajinasi.
Tak ada catatan yang biasa terangkai dengan mudahnya.
Tak ada gambaran khayal yang biasa singgah...
Dan tak ada coretan yang terjadi dilembaran ini.
Kosong.....
Aku terdiam.
Aroma gurih mulai terasa....
Sedikit kuhirup udara yang terlintas....,dan nikmat sekali.
Gumamku dalam hati.
Pena mulai terlepas perlahan dari genggaman.....
Kalimat indah yang tersusun mulai pudar....
Pikiran bercabang dari semula,
Ada perasaan lain,saat pikiran melayang menyelusuri aroma dari keberadaan itu....
Ah aku tergoda.
Apakah gerangan dia?
Sedapnya menggugah selera...
Musik dapur telah menghilang,tapi petikan gitar mulai bermain di perutku.
Kupalingkan wajah ini,seraya menerka...
Hingga pandangan jatuh semangkuk mie instan....
Ah aku tergoda.
Aroma menjadi ciri khasnya,
Merah menawan kuahnya bercampur saos pedas dan seafood berselera...
Bertabur sayur kehijauan yang menambah kesegarannya....
Ah aku tergoda.
Ada kerinduan saat seperti ini,
Bersama dalam kehangatan keluarga...
Tertawa,tersenyum dan berargumen ringan penuh canda.
Bersama menyantap sajian berselera.
Ah aku tergoda.
Comments
Post a Comment