Ku buka lembaran ingat satu persatu....
Ada paras ayah bunda menyerta diantara kenangan bersaudara.
Foto usang ini bergambar diri dan keluarga.
Bukan waktu singkat memulai lajunya hidup tanpa keluarga tercinta.....
Hitungan angka puluhanpun menjadikan masa itu jauh dari tahun foto kenangan.
Senyumku mengembangkan angan ini terbang dilintasan masa.....
Saat kecilku yang bangga dengan ayah ibu yang penuh kasih,bermanja kakak sang pembela.....
Tawaku membangunkan ilusi ini hadir dimasa kanak bersaudara.....
Saat canda tawa berwarna tangis kadang selisih kata.....
Menjadi argumen kita bersama dan akulah pemenangnya.....
Air mataku menghantar tangis ini tanpa suara, mengingat kenangan semua telah jauh dari pandang......
Bahagiapun terlintas di kehidupan saudaraku sekarang.
Hatiku kembali menulis memori ini,agar sampai pada kalian diingatan masing-masing.....
Saat masa telah jauh dari kanak-kanak.
Saat usia senja menghampiri ayah ibu.....
Saat kita menjadi orang tua dari semua anak tercinta.
Memang kehangatan dulu memudar bersama keberadaan kita yang telah dewasa......
Namun hati kita masih saling terpaut dalam doa.
Memang kebersamaan dulu telah tergantikan bersama hadirnya belahan jiwa.....
Namun ikatan saudara masih terjalin sepanjang masa......
Memang keceriaan kecil kita dulu telah tiada....
Namun canda tawa sikecil itu, berubah warna baru dari masing-masing buah hati kita.......
Memang jarak menjadi batas sebuah sua.....namun silaturahmi tetap saling terjaga.
Ayah ibu kami menyayangimu.
(request Hastuti)
Comments
Post a Comment