Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Pohon dan angin

Desahan daun..... Jatuh bertaburan daun kuning. Gesekan dahan....... Merintih dalam kecewa. Memilukan hati yang mendengar. Terhempas tubuhnya oleh angin. Dan patahnya ranting kering...... Semua karena hadirmu. Angin kencang menghempas tubuh ini. Suaranya bagai lagu kesedihan.... Nyanyian yang bernada tangis oleh alam tentang dirinya. Tiada yang tahu apa artinya..... Dan sering kali daunnya berguguran. Tiada yang tahu kabar apa yang disampaikan....... Dan hempasan pohonnya penuh keresahan.... Tiada yang tahu kalimat apa yang ingin dikatakan..... Dan gesekan dahannya kian perih dan terluka. Hempasan angin,mengusik ketenangan... Daun yang tercabik....terkoyak dalam gundah yang panjang. Cukup sudah anginmu memainkan rasa ini.... Cukup sudah hadirmu membuat keresahan ..... Cukup sudah kedatanganmu mengoyak ketenangan.... Dan cukup sudah anginmu membuat aku lelah. Tenang..... Tanpa hempasan lagi. Sebentar bergerai.....sepoi daun ini tak berjatuhan lagi. Tenang..... ...

Mentari bersinar lagi

           Sinar keemasannya jatuh dibawah dahan..... Menembus semua selah ruang dan waktu yang terus melaju...... Mentari bersinar kembali.             Hangatkan semesta yang mulai bangun dari mimpi....... Basahnya embun mulai pudar tinggalkan bekas  di dedaunan. Serpihan asa mulai tercipta kembali dijalanNya. Mentari bersinar lagi.            Hantarkan sinarmu dihamparan alam  berbagai rasa.... Terserah catatan waktu akan menulis apa dimasing-masing langkah. Pilihan warna menjadi warni kemana kehidupan akan bergambar. Mentari bersinar lagi.            Langkahkan mimpi di genggaman asa dalam wujud yang menyata.... Jadikan peluh berteman sinarnya dalam sebuah usaha.... Hingga doa mampu membuka pintu langit atas IjinNya. Mentari bersinar lagi.    ...

Nasihat sederhana

Jangan jadikan mata ini..... Menatap tapi tiada melihat. Disaat semua mampir dalam rasa tiada perasaan sedikitpun yang menyerta. Jangan jadikan telinga ini tiada pernah mendengar.... Disaat nasihat hanya lewat tiada  rasa yang mampu singgahi sebuah hati. Jangan jadikan mulut ini berkalimat yang menyakitkan... Disaat lesan tak mampu berucap dalam bahasa indah....., diamlah mungkin akan lebih baik. Jangan jadikan hati ini,keras tanpa kasih sayang..... Disaat cinta singgah diwaktu yang tidak tepat.... Hati mampu melembutkan  dalam pilihan yang bijak. Jangan jadikan tangan ini meraih sesuatu yang bukan sebuah hak.... Disaat hati mampu mengemudi raga,sebuah Anugerah akan datang di pintu yang tak terduga. Jangan jadikan kaki ini dalam langkah yang tak berkiblat..... Disaat lalai dan salah menjadi langkah yang tersadari..... Segeralah dalam taubat dan AmpunanNya. Jangan jadikan diri ini dalam pribadi yang ingkar dan putusasa. Disaat janji sering lupa dan dusta jadi te...

Hapuskanlah

Oh Tuhan...... Dengan AsmaMu kucoba redam rasa yang ada. Kupupus bayangan semu yang sempat melintas..... Ku pangkas perasaan yang hadirkan lalu tentangnya..... Dan berharap semua tersudahi bersama sang waktu. Oh Tuhan..... Dengan AsmaMu ku padamkan rasa yang sempat tercipta kembali. Walau terasa sulit memupus segalanya diruang Ingat. Bukan berarti pengulangan lara akan berkisah lagi. Oh Tuhan..... Tolong aku berlari menjauh pergi dari angan ini. Agar lembaran itu terkubur bersama sebuah lara. Dan tiada terbuka sebuah ingat ini menjadi cerita yang membisu. Oh Tuhan..... Hapuskanlah ingat ini jika masih ada angan yang lewat bersamanya. Hapuskanlah ingat ini jika masih ada rasa tentang dia..... Dan hapuskanlah semua tentang dia..... Oh Tuhan..... Bantu aku menghapus semua tentangnya.... Aku ingin keresahan ini sirna, Berubah bahagia walau tak bersama dirinya. Oh Tuhan.... PadaMu kukembalikan semua resah.

Asaku padamu

    Seteduh telaga paras wajahmu... Semanis madu senyumanmu..... Seakan bersinar terang dalam kesalehanmu.... Bila ku tatap matamu,aku sayang padamu.         Butiran cinta bersemayam disetiap kasih sayang ini.... Serpihan rindu mengkristalkan setia dan percaya.... Bila kuingat dirimu,aku semakin sayang padamu.       Sesempurna purnama ketulusanmu... Bahagia dan duka terlalui bersama. Dihamparan semesta kesabaranmu. tentang salah dan khilaf yang hadir menyerta. Setegar gunung tinggi .... Ujian  dan cobaan jadi anugerah terindah yang kita rasakan..... Seluas samudra hatimu menjadi belahan  jiwaku..... bila kuingat dirimu kaulah segalanya.       Sebagai rangkuman hati yang sedalam lautan..... Secerdas pemikiran dalam keimanan dan selembut kasih yang memanjakan. Bila ku pejamkan mata.....aku tambah sayang padamu.     Seumpama malaikat di surga kuingin...

PadaMu ya Robb

Ya Rohman.... Ya Rohim....... Butiran tasbih bergulir dijemari lemah ini...seiring pengulangan AsmaMu yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Rohman ...... Ya Rohim.......... Hati ini tertunduk dalam kerendahan manggil AsmaMu. Tiada kalimat yang mampu terucap....mewakili bahasa hati ini. Selain memuji DiriMu. Ya Rohman.... Ya Rohim........ Tak banyak cara yang kubisa dalam rayuku padaMu,selain dzikir panjang yang melarutkan seluruh rasaku tertuju padaMu.... Ya Rohman..... Ya Rohim......... Tak banyak cara yang kumengerti dalam curhatku paraMu,selain bermunajat sujud padaMu.... Dengan segala keyakinan agar sampai padaMu sebagai pengaduan yang Kau dengar. Ya Rohman...... Ya Rohim.......... Terlalu banyak kekuranganku, berpaling dari salah, membelenggu khilaf dan kadang lalai dijalanMu.... Hingga air matapun ikut berbahasa diantara dzikir ini. Ya  Rohman..... Ya Rohim........... Terlalu banyak kelemahanku Terkadang ingkar tiada setia padaMu dan rapuh didalam...

Pilihan hati

   Hitungan angka terus bertambah, Terka tentang penambahan atau pengurangan jumlah sebuah usia jadi tanya. Sudahkah tertulis dilembaran itu akan Tuhanmu..... Berapa banyak waktu yang tertuang bersamaNya.... Berapa jumlah perintahNya mampu terlupakan..... Dan betapa kerugian menjadi tumpukan waktu yang sia-sia.      Sebatas apa kecintaan diri pada dunia... Hingga ingkar kadang terjadi dilangkah yang tak setia. Atau rapuhnya jiwa tanpa pondasi iman kepada Tuhannya. Kemana sebuah sesal akan berakhir......jika diri tiada pembenahan. Dan diantara sebab akibat yang tertoreh dilangkah ini.......akan berkisah pula diujung waktu.    Pergantian angka bergeser pula disetiap masanya....... Sudahkah menjadi pertimbangan hati ini akan kemana..... Sudahkah menjadi ingatan lebih dari waktu yang tertinggal.... Sudahkah menjadi rangkuman sesal untuk segera berbenah..... Atau semakin jauh dari taubat dan AmpunanNya.     Bersama tanya...

Mengundang RidhoNya

      Kubuka jendela dunia.... Kunikmati kefanaan semesta.... Ku syukuri ciptaanMu dan segala keMahaanMu.... Anugrah dari Sang Esa yang mampu terlukis di kedua mata ini.        Kutatap samudra beserta hamparan gelombangnya sebatas pandanganku.... Berharap waktu membawa pesan dari sebuah lalu. Agar ada pembenahan dari kata lalai.         Ku singgahi semesta sebatas mampu sebuah raga.... Berharap kutemukan serpihan memori disepanjang jalan yang dulu terlalui.... Agar ada pencerahan dari kata salah yang pernah tertinggal.         Kuhampiri bukit yang luas  menghijau.... Ku pandang gunung yang menjulang tinggi.... Ku sapa awan yang bertaburan dilangit biru..... Berharap Qodho dan QodarMu sampai padaku dalam persemaian waktu yang lebih baik.           Kukunjungi alam bersama barisan  doa yang tiada le...

Malam tak berpesan

Malam telah berganti...... Pagi yang cerah membawa diri terinspirasi sebuah Anugerah.... Raga yang biasa manja dihajar sang waktu.... Bangun tidur lagi,atau bangun wujudkan mimpi..... Senyum yang biasanya hilang... Kini mengembang dalam rasa syukur yang dalam. Mentari bersinar lagi..... Tiada pesan yang tertinggal oleh sang malam. Tiada bahasan tentang rasa yang tak mengenakan..... Dan tak ada sebuah lara yang akan terulang. Semua berlalu........, bersama terbitnya mentari dicelah hati. Kusongsong sinarmu yang menatap hangat semesta..... Balutan embun,masih tersisa oleh air langit.... Basahi daun dan ranting yang menyerta dibawah sinar hangatmu. Semua begitu indah dalam Kilauan keemasan menerobos masuk diantara aroma pepohonan..... Tak ada pesan dari sang malam saat semua terjaga kembali...... Tak ada resah yang tersampaikan lewat kabar..... Tak ada gundah yang kuadukan semalam...... Dan bersama AsmaMu yang penuh Kasih Sayang....... kuhadapi pagi ini dengan langkah ...

Enggan terpejam

Nada malam mulai terdengar.... Hening tanpa syair sebagai bahasa.... Persemaian mimpi dimasing-masing hati mulai ditabur..... Entah apa yang membuat mata ini enggan terpejam. Instrumen yang diperdengarkan sang malam mulai memudar..... Semesta tak berdaya sesaat digenggaman sang mimpi. Entah apa yang hadir dimalamku, keresahan yang tak dapat tertidur. Kidung malam kian lenyap ditelan gelap...... Tinggalkan raga yang merajuk kelelahan..... Entah apa yang akan menyertai dimalam ini..... Tetap terjaga....walau kucoba untuk terpejam. Sayup lagu dengkuran mulai diperdengarkan...... Lelapkan raga atau bangkit tinggalkan lena.... Kubasuh diri dalam air wudhu, sejenak kulabuhkan malam sujud dihadapanMu.... Ku miliki keresahan ya Robb.... Ku adukan gundahku padaMu, hingga ketenangan jadi sebuah tujuan. Malam perlahan pudar bersama sang fajar.... Entah apa yang akan terjadi diesok hari.... Yakinku Engkau kuasa atas diri ini.

Takut bermimpi

         Malam tak dapat melenakan mata ini dari kantuk... Kucari ujung sebab dan mengapa enggan terpejam.... Kumpulan kelana sehari telah menyita pikiran ini jauh dari lelap.           Apa gerangan yang membelenggu ingatku tentang kamu. Kenapa dan mengapa jadi kalimat yang tersesat menunggu jawab.           Malam biarkan tenggelam dalam mimpi tiap insan..... Berceloteh manja....berkata indah....dan mungkin senyum yang teramat manis. Tergantung dilangit malam.        Aku tak berani pejamkan mata..... Takut lalumu hadirkan  mimpi  di tidurku...... Matapun jauh membawa tatapan ini disudut kelana sehari... Tiada kata panggilan yang terucap,mewakili  rasa yang sempat tertinggal. Dan bersama terjagaku, aku takut bermimpi lagi.

Menunggu waktu

        Detak jarum jam berputar pelan....., Kupandangi detik yang memutari menit.... Kutunggu perputarannya untuk merubah sang waktu menjadi sebuah senyuman.      Tak ada penantian yang istimewa....tak ada perandaian yang luar biasa..... Tapi hati ini berkalimat suka. Tak ada keharusan untuk kata menunggu..... Tak ada istilah kembali dalam perputaran waktu.... Tapi hati ini merasa bahagia.          Detik terus merangkul menit dilangkah jarum jamnya... Kesunyian menjadi angan ini terbang singgahi imajinasi...... Tak sulit menemukan dirimu diruang anganku..... Dan tak butuh waktu lama gambaran itu memenuhi halaman khayalku.        Jam terus bergulir diperaduan malam.... Entah putaran yang keberapa, larutku dalam bahasa waktu. Tiada yang istimewa..... Tiada yang luar biasa..... Diantara rasa itu aku menyukai penantian ini.

AaamiƬiin

        Disampingmu  ada rasa yang sulit terungkapkan. Dipelukmu ada rasa yang semakin dalam. Kekurangan dan kelemahanku menjadi pelengkap sempurnanya dirimu. Dan bersamamu kutuang seluruh jiwa ragaku.       Tak ada lelahku dari waktu ke waktu untuk mendampingimu... Senyum dan kesabaran menjadi pengobat hati sebuah ujian yang lewat..... Syukurpun menjadi senjata indah ditengah keluarga ini.... Berwarna tangis...... berwarni bahagia.....adalah bunga kehidupan disisimu. Pelangi yang menyerta pun dalam Anugerah suka duka dari Tuhan... Semua kurangkum dalam setia dan percaya sebuah amanah.         Waktu membawa pesan disetiap langkah kita.... Dia menjadi saksi ketulusan cinta dari sepasang hamba. Perjalanan angka yang mengikuti kita menjadi pengingat sebuah masa. Jauh kelana tinggalkan muda.... Perlahan dan pasti langkah tua akan terhampiri... Semoga persemaian usia kita dipanj...

Angan yang terluka

       Angan datang padaku...... dengan cerita lama yang membuat aku tak berdaya. Serpihan lalu membentuk sayatan baru....aku terasa merana. Haruskah ku berlari jauh dari waktu itu...... agar tiada lagi catatan dari kata lara....yang terkadang terbuka.        Atau biarkan angan ini lewat sesaat di kehidupan sekarang... Biarkan terbang melintas digundukan masa yang baru.... Dan biarkan berlalu dengan kerelaan hati yang damai.... Sungguh semua karena kehendakNya.       Angan datang bersama waktu yang berbeda..... Singgahpun dalam rasa yang tak sama.... Terlalu banyak catatan waktu membawa ingat ini jauh dari muda.... Dan menghempaskan kembali diusia yang penuh angka.... Membekas atau perlahan sirna.        Sekecil apa.....seberat apa rasa tercipta dari kita..... Kemana akan berkisah,cukuplah tertimbun waktu dan menjadi catatan dunia. Bahwa pernah ada angan yan...

LDR

Jangan katakan lagi manisnya  cinta.... Yang terdengar menyesakan dada. Jangan ucapkan rindu yang melanda,semua bagai sebuah luka. Mimpi dan semu belaka...bila tiada pernah jumpa. Terulang dan terjadi lagi ....bagai  tepukan tangan yang bersuara. Sodoran cinta,beraroma bunga, Manisnya bernada rayu manja.... Sayangnya hanya lewat udara, merindu bulan bermain kata. Kerinduan yang lara. Begitulah jarak sebuah rasa, bermain diangan...bersua dimimpi. Berkalimat indah tanpa bisa terjamah.... Lelah dalam  hati.... Lelah dalam waktu..... Lelah dalam raga setiap hari..... Lelah bermimpi.... Lelah berangan...... Hingga tersesatku di ruang yang kucipta bersamamu...... LDR adanya. Lelahku Disiksa Rindu. Spesial Vinda

Jangan putusasa

          Hitungan hari tak membuat lelahnya raga terus mencoba meniti jalan menuju sebuah keinginan...... Angka usia yang mengikuti langkah tak sedikit lagi..... Asam garam kehidupanpun semakin berpelangi diparas yang tak muda lagi. Banyak dilema panjang.... Banyak warna liku perjuangan.... Banyak rasa yang berbeda..... Banyak teguran dan ujian..... Banyak air mata tertumpah... Banyak mimpi yang pudar sebelum terwujud.... Dan masih banyak kenyataan yang tak sesuai keinginan. Semua terangkum dalam Anugerah dan KetetapanNya.         Hidup bukanlah sesuatu yang terdiam.... Doa adalah langkah awal semua keinginan.... Usaha adalah bentuk kesungguhan untuk sebuah pencapaian. Dan tawakal kepadaNya menjadi akhir sebuah asa. Tak semua doa terjawab diwaktu yang sama..... Tak semua doa tertunda dilain waktu..... Yakinlah semua di dengar dan akan teriyakan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Album dulu

      Kuambil album usang yang memudar indahnya.... Kuhapus debu yang menyelimuti tubuhnya.... Ada senyum yang menghantar anganku dalam album lalu.           Perlahan kubuka lembar pertama, Terlukis paras ceria dalam senyum khasnya..... Bodi manja bersandar dibahu seorang pria.... Begitu bahagia dalam tatapan matanya. Kembali kubuka lembaran kedua... Wajah yang tak asing,menatap penuh karisma... Tak ada salah kata,saat kusebut namanya. Begitu muda jauh dari kata usia.          Ada angan yang berlari hadir dimasa itu..... Menembus masa demi masa.... dalam hitungan menit,detik... Aku telah sampai di sebuah cerita. Terbang disela mimpi saat itu..... Meraih asa yang terasa wujud disaat ini. Semua bagai lintasan generasi..... Hingga kembali kuterjaga, digenggaman album usang sebuah kenangan.

Mengusik memori

          Kupalingkan wajah ini,saat namamu kembali terdengar.... Ada rasa yang entah aku tak mengerti.... Mengusik kembali memori.... Mencabik kembali cerita.......... Membakar kembali kenangan..... Dan membangunkan kembali tentangmu.            Kulepas resah ini dalam hembusan nafas panjang.... Kuabaikan pendengaran ini tentang hadirmu..... Walau hanya sebuah nama,cukup ingat ini terbangun diantara suka dan duka tentangmu.       Kupejamkan mata ini,menahan kecewa yang pernah ada.... Ku tersenyum semanis mungkin menghapus kepahitan yang sempat melintas.... Walau hanya sebuah nama, cukuplah ingat ini membawa anganku tentangmu.       Kukatakan tidak saat hati berargumen ...... Kugelengkan kepala dalam bahasa hati yang menerka..... Dan kubiarkan gemuruh dada ini berlari kencang..... Entah karena apa aku tak tahu. Walau ...

Februari

          Bulan meredup diawal Februari. Perlahan langit menghitam, diantara mendung berawan yang tak sanggup lagi menahan diri. Pecah air langit dalam hempasan angin kencang. Hujan..... Hujan........ Hujan........... Membasuh semesta, memandikan alam yang gersang.            Februari membaurkan asa dalam basahnya sang jiwa..... Bagai berkah yang tercurah.... Hujan membawa Anugerah disetiap tetesannya..... Tiada keringnya bumi sebagai umpama sebuah hati dalam basahan dzikir penenang.... Tiada tandusnya hati sebagai ibarat saat mendengar pujian akan  AsmaNya.... Dan tiada keindahan sebuah hujan tanpa Rahmat dan kasihsayang Nya.             Februari hadir menyerta disetiap langkah sang bulan dalam dingin yang tercipta...... Tak ada persemaian waktu yang percuma dalam sebab akibat..... Tak ada lajunya waktu yang sia-sia sa...

Pagiku

           Pagi ini kembali terdengar nyanyian burung... Entah salamkah yang disampaikan atau kerinduan untuk bebas.... Angin pagi masih beraroma dingin dan sesekali mengusik kulit ini dalam usapan lembut.             Pagi ini selimut malam masih melekat manja... Seakan enggan lepas dari ruang kehangatan.... Dan aroma dingin semakin kuat...... menebarkan gerimis dialam semesta.            Percikan air jelas dalam pandanganku... Jatuh pecah diujung dahan.... Walau tak kupegang...cukup mata ini merasakan sensasi basah air  hujan.... Dan terasakan suara air langit itu semakin deras terdengar.            Pagi ini ada kemanjaan sendiri, diantara lintas sebuah pandangku adanya angan yang menemani, Walau hanya sebuah nama.... Tersenyum....   menyapa ..... ...

Tuhanku

Tuhan..... Andai tinta takdirMu padaku sudah tertuliskan. Kumohon kebaikan untukku didunia akhirat. Tuhan...... Andai garis ketetapanMu sampai padaku dalam wujud ujian..... Kumohon kuatkan aku untuk menerima dan melaluinya dalam bentuk Anugerah. Tuhan...... Andai doa-doa yang kupanjatkan padaMu belum terjawab... Kumohon petunjukMu selalu menyerta agar tiada sesat hidup ini berarah. Tuhan..... Andai terlalu banyak pintaku padaMu sebagai hamba..... Kumohon kasih sayangi aku atas ketidakmampuan dan kelemahanku.... Agar aku mampu berdiri dibatas kemampuan sendiri. Tuhan...... Andai datang padaku dalam kekurangan yang membuat diri lalai dan ingkar..... Kumohon ampuni aku dengan segala salah dan dosaku. Agar jiwa ini kembali padaMu penuh keselamatan. Tuhan...... Andai datang padaku hari yang begitu berat,kumohon ringankan dengan pertolonganmu. Dan andai sampai padaku hari yang menjadi rangkuman hidupku. Kumohon rengkuhlah aku dalam husnul khotimah. (AƄmiiin)

Warna kehidupan

      Perjalanan diri tersandung di batas mampu seorang hamba. Usaha dalam ingin kusampaikan lewat kalimat doa. Ada yang terjawab..... Ada yang tertunda....... Hingga akhir sebuah inginpun tertuang ditawakal pada sang Esa.      Ujian hidup menyerta disetiap lembaran Anugerah... Entah suka atau duka adalah bentuk kasih sayangNya..... Sampai dimana yakin ini mampu bertahta dijiwa.... Kalau takdirNya lebih indah dari apapun yang kita pinta.         Langkah yang rapuh membawa kelalaian panjang sebuah jiwa pada Tuhannya..... Putusasa dan  ingkar membelenggu hati dalam kubangan dosa. Kapan pembenahan akan jadi tujuan.... Kapan ketaatan menjadi niat kembalinya hati pada Ilahi.... Hingga berharap petunjuk akan sampai sebelum penyesalan diujung waktu.       Begitu banyak warna yang tercipta dan ditawarkan...... Begitu banyak pilihan yang menggoda... Entah warna apa yang a...

Terka sang senja

          Angin   berhembus penuh kasih....membelai langit berawan biru yang bersahabat.... Perlahan awan putih berarak menyebar.....melukis senyuman. Adakah terka ini sampai didinding hati seseorang.... Tentang lukisan alam yang mengisyaratkan bahagia.         Percikan sinar mentari yang mulai lemah memudar.... Ada keindahan tersendiri bersama redupnya..... Ada keromantisan yang tercipta bersama bayangan seseorang ..... Adakah terka yang sama,seperti inginku padanya.      Cerah...... secerah wajah seseorang yang terkasih..... Ada gambaran tangan mengajak mendekat....menatap....dan terasa menyenangkan. Mungkinkah terka yang sama sampai dihatinya.... Akan lukisan alam yang berumpama seseorang.        Senyum menebarkan rasa yang penuh cinta..... Bergelagat manja disudut tatapan sang senja..... Adakah sampai rasa ini diruang hatinya.... Akan...

Keinginan raga

Kurebahkan raga dalam sedikit malas yang menyerta.... Penat sehari menyudahi semua dalam kemanjaan dipembaringan. Raga merajuk diantara lelahnya tubuh yang ingin terebahkan. Ada syukur akan usaha dan  pencapaian hari ini.... Ada senyum yang melayang dilangit kamar.... Ada ulasan dongeng yang mengiang ditelinga.... Ada celoteh lucu yang membuat ketawa... Ada kecewa yang merubah wajah dalam kerutan.... Ada warna warni rasa yang pecah seharian.... Semua tertumpah  direhatku saat ini. Sesekali ku pejamkan mata tanpa kata-kata sebagai tanda lelahnya aku. Sesekali kuberguling  mencari nyamannya sebuah posisi.... Ada kemanjaan yang lebih saat kepenatan terbebaskan..... Senyum lepas tanpa beban yang menyerta. Bismillahirrahmanirrahim.... Bisikku menyebut AsmaNya. Perlahan kantuk menyapa lirih diujung mata..... Sesekali rasa lelap melunturkan kelanaku seharian.... Perlahan kantuk membelenggu mata hingga terlelapku dalam rehat yang kuinginkan. Dan hanyutku diduni...

7 tahun kepergianmu

       Dalam sebuah diam,kuteringat dirimu,sendiri dalam kesendirian. Sepi dalam kesunyian..... Rindu dalam terpendam...... Pergi untuk selamanya............ Hingga linangan air mata tiada terasa membasahi pipi.          Genap 7 tahun masa itu singgahi kepergianmu yang dulu... Dengan adanya rasa kehilangan yang teramat dalam..... Sendiri..... mengingat dirimu. Tinggalkan belahan jiwa dan buah hatimu. Sendiripun kau pasti melihatnya.       Kini waktu bergulir tinggalkan hari itu penuh perjuangan. Lambat laun  bangkit dari kerapuhan..... Melawan perih...sakit...dan kesedihan. Hingga kini tumbuh dewasa semua buah hatimu. Menjalani lajunya kehidupan tanpa dirimu.......ya seorang ibu. .        Terkadang sedih juga melihat buah hatimu bercanda,tertawa tanpa kesedihan. Tanpa tahu apa isi hati dan semua keinginannya. Hanya doa yang terangkai untuk s...